Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menilik Peran Perempuan dalam Transisi Energi

17 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   11:18 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan transisi energi | Pixabaya

Transisi energi adalah proses peralihan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Transisi energi menjadi sebuah keharusan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Transisi energi menjadi isu bersama yang menjadi tanggung jawab semua pihak, tak terkecuali bagi perempuan. Perempuan, meski seringkali ditinggalkan dalam pembahasan transisi energi, sebenarnya memiliki peran yang cukup signifikan. Sudah banyak perempuan yang ikut andil dalam transisi energi, meski begitu, masih juga hambatan dan tantangan yang harus dihadapi. 

Transisi Energi, Mengapa Penting? 

Transisi energi adalah jalan menuju transformasi sektor energi global dari berbasis fosil menjadi energi bersih yang rendah emisi. Penggunaan energi fosil nyatanya memiliki kerentatan tersendiri, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Oleh karena itu, transisi energi menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi setiap negara, termasuk Indonesia. 

Di Indonesia, transisi energi ini cukup menantang. Sebagian besar sistem energi di Indonesia masih berbasis fosil dan masih belum efisien. 

Penggunaan energi fosil ini mempengaruhi perekonomian Indonesia secara signifikan. Penggunaan energi fosil di Indonesia menyebabkan defisit neraca perdagangan ASEAN dan beban subsidi pada APBN Indonesia (sumber : SEA Energy Outlook IEA dan Kemenkeu 2021).

Energi fosil di Indonesia | Women Energy
Energi fosil di Indonesia | Women Energy

Selain jumlahnya yang terbatas, ketersediaan energi fosil ini bergantung pada impor, jalur distribusi, serta kondisi geopolitik internasional. 

Polusi energi fosil | Women Energi
Polusi energi fosil | Women Energi

Penggunaan energi fosil juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Polusi yang dihasilkan oleh energi fosil ini bahkan menempatkan Indonesia sebagai negara keempat penghasil polusi udara di ASEAN dengan tingkat kematian yang disebabkannya. 

Semua ini tentu tidak bisa diabaikan. Transisi energi menjadi sebuah keharusan yang harus dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun