Ketergantungan terhadap energi fosil membuat ketahanan energi semakin rentan. Kebutuhan energi kita bergantung dari fluktuasi harga global serta risiko pasokan yang tidak stabil.Â
Sebaliknya, jika kita menggunakan energi terbarukan, maka ketahanan energi semakin mudah dicapai. Tak perlu tergantung oleh negara lain dalam memenuhi kebutuhan energi.Â
Potensi Renewable Energy di Indonesia
Sebenarnya, transisi energi di Indonesia itu bukan hal yang sulit. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan yang melimpah.Â
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya energi terbarukan (renewable energy) paling melimpah di dunia dengan total potensi sebesar 441,7 GW.
Namun, pemanfaatannya belum optimal yaitu baru sekitar 11,2 GW atau hanya 2,5 persen (data per Januari 2022 dari Kementerian ESDM). Posisi dan kondisi geografi serta geologi Indonesia juga sangat kondusif untuk dapat mengoptimalkan 208 GW tenaga surya, 75 GW tenaga air, 61 GW tenaga angin, 33 GW bioenergi, dan 18 GW energi laut.
Indonesia menargetkan energi baru dan terbarukan (EBT) dapat mencapai 23 persen dalam bauran energi nasional tahun 2025. Namun, hingga tahun 2022 realisasi bauran EBT baru mencapai sekitar 12 persen, atau tidak mencapai target yaitu sebesar 15,69 persen dari bauran energi nasional.Â
Salah satu energi terbarukan yang terus dikembangkan di Indonesia adalah energi matahari. Indonesia negara tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Sinar matahari di Indonesia itu melimpah. Bahkan, saat musim hujan sekalipun, sinar matahari juga tetap ada.Â
Upaya Indonesia untuk percepatan target 23 persen EBT dalam bauran energi nasional pada 2025 di antaranya adalah komitmen dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).Â