Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kupas Tuntas Profesi Editor bersama Belalang Cerewet

26 Mei 2024   13:39 Diperbarui: 26 Mei 2024   14:29 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa berbahagia asing (minimal bahasa Inggris)

  • Punya kepekaan bahasa untuk mengemas atau mengolah naskah

  • Berwawasan luas (baca buku, nonton film, baca berita, dll.)

  • Punya kemampuan menulis

  • Berapa Gaji Editor? 

    Memangnya berapa sih gaji editor itu? Apakah pekerjaan mengedit naskah masih menjanjikan untuk saat ini? 

    Secara umum sama dengan pekerjaan lain. Kalau editor inhouse ya mengikuti kebijakan penerbit soal gaji bulanan. Kalau konteksnya kerja freelance, biasanya dihitung per halaman. Misalnya Rp15.000 per halaman A4 spasi ganda, atau ada juga yang menggunakan standar per karakter, misalnya Rp10 per karakter, termasuk tanda baca. Bisa juga pakai harga borongan (by project), sesuai kesepakatan dengan penulis.

    Melihat fenomena saat ini, harus diakui prospek menjadi editor tidak terlalu menggembirakan. Setidaknya penulis jauh lebih terkenal dibanding editor yang membantu naskahnya menjadi bagus. Beda dengan masa dulu ketika HB Yassin begitu disegani karena melahirkan banyak penulis.

    Namun, optimisme tetap ada karena penulis dan editor hakikatnya adalah mitra. Sehingga keduanya saling membutuhkan demi mewujudkan buku yang bergizi dan bermanfaat bagi pembaca, itulah poin utamanya. Kolaborasi!

    Profesi editor juga masih bisa menjadi profesi pilihan generasi  Z. IG live yang dilakukan CAK KAJI ini menjadi langkah nyata mengenalkan profesi editor kepada gen Z. Layaknya anak muda saat ini, kebanyakan gen Z akrab dengan apa pun yang berbasis digital. Pengenalan profesi editor bisa dikenalkan lebih dalam lagi. Misalnya lewat zoom atau kulwap dengan latihan editing sekaligus. Ada teori dan praktik. Sehingga anak muda pun juga tertarik dengan profesi ini. 

    Tips Mendapatkan Klien

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
    Lihat Bahasa Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun