Bisa berbahagia asing (minimal bahasa Inggris)
Punya kepekaan bahasa untuk mengemas atau mengolah naskah
Berwawasan luas (baca buku, nonton film, baca berita, dll.)
Punya kemampuan menulis
Berapa Gaji Editor?Â
Memangnya berapa sih gaji editor itu? Apakah pekerjaan mengedit naskah masih menjanjikan untuk saat ini?Â
Secara umum sama dengan pekerjaan lain. Kalau editor inhouse ya mengikuti kebijakan penerbit soal gaji bulanan. Kalau konteksnya kerja freelance, biasanya dihitung per halaman. Misalnya Rp15.000 per halaman A4 spasi ganda, atau ada juga yang menggunakan standar per karakter, misalnya Rp10 per karakter, termasuk tanda baca. Bisa juga pakai harga borongan (by project), sesuai kesepakatan dengan penulis.
Melihat fenomena saat ini, harus diakui prospek menjadi editor tidak terlalu menggembirakan. Setidaknya penulis jauh lebih terkenal dibanding editor yang membantu naskahnya menjadi bagus. Beda dengan masa dulu ketika HB Yassin begitu disegani karena melahirkan banyak penulis.
Namun, optimisme tetap ada karena penulis dan editor hakikatnya adalah mitra. Sehingga keduanya saling membutuhkan demi mewujudkan buku yang bergizi dan bermanfaat bagi pembaca, itulah poin utamanya. Kolaborasi!
Profesi editor juga masih bisa menjadi profesi pilihan generasi  Z. IG live yang dilakukan CAK KAJI ini menjadi langkah nyata mengenalkan profesi editor kepada gen Z. Layaknya anak muda saat ini, kebanyakan gen Z akrab dengan apa pun yang berbasis digital. Pengenalan profesi editor bisa dikenalkan lebih dalam lagi. Misalnya lewat zoom atau kulwap dengan latihan editing sekaligus. Ada teori dan praktik. Sehingga anak muda pun juga tertarik dengan profesi ini.Â
Tips Mendapatkan Klien