Hayoo, siapa disini yang tiap weekend selalu menanti pasangan Baek Hyun Woo (Kim Soo Hyun) dan Hong Hae In (Kim Ji Won) dalam drama Korea Queen of Tears? Drakor dati tvN ini sukses menguras emosi penonton. Bahkan, drakor ini bisa menggeser popularitas drakor CLOY (Crash Landing On You) yang menjadi drama terlaris beberapa tahun terakhir ini. Tak hanya menampilkan cerita yang menarik dan visual yang memukau, menonton drama Queen of Tears ini bisa menjadi refleksi bersama setiap pasangan yang menikah. Banyak pelajaran berharga tentang pernikahan yang bisa kita petik dalam drama ini.Â
Sinopsis Drama Korea Queen of Tears
Sebelum membahas apa saja pelajaran berharga tentang pernikahan dari drama Queen of Tears ini, kita bahas dulu ya sinopsisnya. Siapa tahu dari teman-teman di sini ada yang belum sempat menonton.Â
Drama Queen of Tears ini bercerita tentang rumah tangga Baek Hyun Woo dan Hong Hae In. Perbedaan latar belakang keduanya menjadi salah satu pemicu konflik rumah tangga.Â
Cinta keduanya yang menggebu-gebu di awal mendadak sirna di 3 tahun usia pernikahan. Keduanya tidur terpisah dan sering adu argumen.Â
Bahkan, Baek Hyun Woo sudah berencana menceraikan Hong Hae In. Namun, semua berubah. Saat Hae In di vonis tumor yang menantikan, hubungan keduanya berangsur membaik.Â
Di tengah perebutan harta keluarga Hong, rumah tangga keduanya pun dipertaruhkan. Mampukah Hyun Woo dan Hae In bertahan?Â
5 Pelajaran Berharga tentang Pernikahan dari Drakor Queen of Tears
Drama Queen of Tears tidak hanya menghibur dengan cerita menariknya, melainkan juga memberikan banyak hikmah pada penontonnya. Salah satunya, pelajaran berharga tentang pernikahan.Â
Ada 5 pelajaran berharga tentang pernikahan dari Drakor Queen of Tears ini, diantaranya:
Pentingnya pasangan yang setara
Saat memilih pasangan, ketertarikan saja tidak cukup. Pilihlah pasangan yang setara. Setara latar belakang sosial dan ekonomi. Mengapa penting? Pasangan yang setara akan lebih mudah saling mendukung. Bisa saling menghargai dan menghormati.Â
Hyun woo dan Hae in berasal dari kelas sosial yang berbeda. Hyun woo adalah anak juragan sapi dari pedesaan. Sedangkan Hae In adalah cucu dari keluarga konglomerat memiliki perusahan besar.
Orang tua Hae In tak menyukai keluarga Hyun Woo. Bahkan status Hyun Woo dalam keluarga kerap disepelekan karena bukan berasal dari keluarga konglomerat. Hyun Woo tidak dihargai oleh keluarga istrinya.Â
Pernikahan itu menyatukan dua keluarga
Pernikahan bukan hanya tentang dua orang yang menjadi pasangan. Pernikahan sejatinya juga menyatukan dua keluarga. Ketika menikah dengan Hae In, mau tidak mau Hyun Woo juga harus menerima keluarga dan tradisi yang ada. Termasuk harus memasak saat acara-acara besar keluarga.Â
Begitu juga dengan Hae In, dia pun harus menerima keluarga Hyun Woo. Salut saat Hae In ikut berpartisipasi dalam kampanye ayah mertuanya dalam pemilihan kepala desa.Â
Komunikasi adalah kunci
Pernikahan tidak hanya butuh cinta. Cinta Hyun Woo dan Hae In yang menggebu-gebu di awal, nyatanya bisa memudar saat 3 tahun pernikahan. Semua ini karena keduanya tidak bisa berkomunikasi dengan baik.Â
Masing-masing memilih diam dengan prasangkanya. Saat ada masalah, keduanya bukannya membicarakan dan mencari solusi, mereka justru saling diam dan menganggap pasangan harus peka dengan apa yang dialami tanpa harus diberitahu.
Sikap seperti itu tentu tak akan menyelesaikan masalah bukan? Hyun Woo enggan menceritakan ketidaknyamanannya tinggal satu rumah dengan keluarga Hae In karena merasa Hae In seharusnya sudah memahami penderitaan dialaminya.
Sementara Hae In yang selama ini sibuk bekerja dan berambisi mencapai kariernya, tak memahami kondisi tersebut. Ia menganggap Hyun Woo baik-baik saja tinggal di rumahnya dan tak mempermasalahkan sikap Hyun Woo yang berubah dingin dan cuek. Â Terpenting baginya Hyun Woo masih menjadi suaminya dan berada di dekatnya.
Setelah menikah, sebaiknya tinggal terpisah dari orang tua
Rasa tidak nyaman yang dialami Hyun Woo saat harus tinggal bersama keluarga Hae In mengajarkan pada kita untuk tinggal terpisah dari orang tua setelah menikah.Â
Tinggal bersama orang tua tentu tidak nyaman, tidak ada privacy dalam mengatur rumah tangga. Saat ada masalah, orang tua bisa ikut campur.
Akan lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Cukup tinggal berdua saja, antara suami dan istri. Hubungan rumah tangga juga lebih harmonis.Â
Buktinya, saat Hyun Woo dan Hae In tinggal berdua di Jerman, hubungan keduanya membaik. Mereka merasakan kembali cinta yang dulu pernah menyatukan keduanya.Â
Jadi, setelah menikah sebaiknya tinggal terpisah dari orang tua.Â
Suami istri harus melewati duka bersama
Menikah artinya mau berbagi suka dan duka. Masa-masa bulan madu yang dinikmati oleh Hyun Woo dan Hae In tidak berlangsung permanen.Â
Mereka mendapatkan cobaan kehilangan buah hati. Ini tentu menjadi duka yang dalam bagi keduanya.Â
Sayangnya, keduanya memilih menjauh dalam dukanya masing-masing. Hae In hancur namun berusaha tegar, ia pun membongkar kamar bayi yang sudah disiapkan. Sementara, Hyun Woo berduka dengan cara ingin terus mengenang buah hatinya, jadi sebaiknya kamar tidak dibongkar.Â
Setiap orang tentu punya cara berduka masing-masing. Namun, suami istri harus melewati duka bersama. Melewati duka bersama ini menjadi pengobatan untuk tetap tegar dalam menghadapi kenyataan. Dengan melalui duka bersama, maka bisa saling menguatkan. Itulah yang seharusnya ada dalam setiap pernikahan.Â
Dalam Pernikahan, Cinta Saja Tidak Cukup
Memang orang menikah diawali oleh cinta. Rasa saling mencintai menjadi bekal dalam mengarungi rumah tangga. Namun, dalam perjalanannya cinta saja tidak cukup.Â
Rasa cinta Hyun Woo dan Hae In yang sangat menggebu-gebu di awal, tidak cukup untuk keduanya. Mereka jadi saling menjauh ketika datang ujian.Â
Dalam pernikahan, cinta saja tidak cukup. Harus ada komunikasi dan kerjasama yang baik. Agar mampu menghadapi setiap ujian yang datang.Â
Setuju?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI