"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (Surat Ibrahim ayat 7)Â
Penggalan ayat diatas menyadarkan saya bahwa bersyukur adalah keterampilan yang harus dikuasai semenjak dini. Sebagai seorang ibu, saya tentu ingin anak-anak menjadi pribadi yang penuh rasa syukur.Â
Tentunya itu tidak terjadi begitu saja. Saya harus berusaha mendidik anak-anak untuk selalu menjadi pribadi yang bersyukur.Â
Sebagai ibu, saya punya kewajiban untuk mendidik anak-anak menjadi pribadi yang pandai bersyukur.Â
Arti Bersyukur
Sebelum melakukan cara mendidik anak agar pandai bersyukur, tentu saja anak-anak harus tahu dulu arti bersyukur.Â
Secara bahasa, bersyukur beras dari kafa syakartulooha atay syakartu lillaah yang berarti mensyukuri nikmat Allah. Selain itu, syukur juga bisa diartikan sebagai perasaan rasa senang, sehingga dalam bahasa Arab, syukur, yaitu syakaro-yasykuru-syukron" yang berarti pujian kepada pemberi kebaikan.Â
Jadi, dapat dikatakan bahwa bersyukur adalah mengucapkan atau mengungkapkan rasa terima kasih kepada Allah atas nikmat hidup yang telah diberikan.
Bentuk Rasa Syukur
Ada beberapa bentuk rasa syukur yang bisa dilakukan, misalnya:Â
Syukur lisan
Syukur lisan adalah bentuk rasa syukur yang sering dilakukan. Syukur lisan adalah rasa syukur berupa ucapan puji dan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Ucapan puji dan syukur bisa dilakukan saat berdzikir yang bisa dilakukan setelah melakukan shalat wajib.
Syukur hati
Syukur hati adalah bersyukur yang dilakukan dengan meyakini bahwa Allah sudah memberikan segala nikmat hidup ini dan memberikan apa yang hambanya butuhkan.
Hati selalu yakin dan percaya bahwa apa yang Allah tetapkan adalah yang terbaik. Menerima dengan ikhlas dan lapang dada setiap takdir yang Allah berikan.Â
Syukur semua anggota tubuh
Syukur semua anggota tubuh ini berarti setiap aktivitas sehari-hari dijadikan wujud rasa syukur. Syukur semua anggota tubuh adalah rasa bersyukur yang diungkapkan dengan cara menjalankan setiap amalan kebaikan dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Manfaat Kebiasaan Bersyukur Bagi Anak
Membiasakan anak untuk selalu bersyukur ternyata memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.Â
Anak-anak yang pandai bersyukur akan memiliki penghargaan diri yang tinggi di masa yang akan datang. Mereka juga akan mudah berterima kasih pada orang lain.Â
Anak yang pandai bersyukur akan menghargai apa yang sudah dimiliki dengan kerja kerasnya sendiri.Â
Anak-anak yang bersyukur akan tampak lebih sopan dan menyenangkan. Mereka juga lebih peka terhadap perasaan orang lain dan mudah berempati.Â
Sebuah studi di University of California menunjukkan kalau orang-orang yang pandai bersyukur terlihat lebih bahagia dan memiliki optimisme lebih tinggi serta tingkat stres yang rendah.
"Tidak ada seseorang yang dilahirkan dengan perasaan bersyukur,"kata Mary Jane Ryan, penulis Attitudes of Gratitude.
Oleh karena itu, orang tua harus aktif dalam mengajak anak untuk pandai bersyukur.Â
Cara Ajari Anak Pandai Bersyukur
Mengajari anak untuk pandai bersyukur bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti;Â
Kenalkan pada Allah sejak dini
Agar anak pandai bersyukur, bisa dimulai dengan mengenalkan anak pada penciptanya, Allah. Ceritakan pada anak bahwa Allah adalah Maha Pemberi.Â
Saya selalu mengajari anak-anak untuk mengucapkan "Alhamdulillah" setiap mereka merasakan nikmat yang Allah berikan.Â
Keteladanan
Anak-anak adalah peniru ulung. Jika ingin anak pandai bersyukur, maka orang tua harus menjadi pribadi yang pandai bersyukur terlebih dahulu.Â
Mengingat Allah
Tak hanya mengenal Allah, agar anak menjadi pribadi yang penuh rasa syukur, saya selalu mengajak anak-anak untuk senantiasa mengingat Allah.Â
Saya ajak anak-anak mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan menyebutkan apa saja yang Allah ciptakan, bagaimana makhluk hidup dapat bergerak, dan semua kebesaran-Nya.
Dengan begitu, Si Kecil tahu dan ingat bagaimana kebesaran Allah. Bisa juga dengan membiasakan menyebut Asma Allah, atau ungkapan seperti "Subhanallah", "Allahuakbar", atau "MasyaAllah"
Self love
Self love atau mencintai diri sendiri juga bisa menumbuhkan rasa syukur. Saya mengajak anak-anak untuk selalu mencintai dirinya sendiri.Â
Saat anak mampu menerima setiap kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, saat itulah anak telah menjadi pribadi yang pandai bersyukur.Â
Berempati pada anak
Orang tua yang memiliki sikap empati dan rasa sayang akan membentuk rasa empati yang sama pada diri anak.Â
Sikap empati dapat merupakan hal utama dalam membangun sikap syukur. Anak-anak yang mudah berempati, tentu juga pandai bersyukur.Â
Syukur adalah keterampilan penting yang wajib dikuasai. Orang tua bisa mendidik anak-anak untuk pandai bersyukur semenjak dini.Â
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H