Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Nasi Biryani, Kreasi Menu Buka Puasa yang Tak Biasa

26 April 2021   14:21 Diperbarui: 26 April 2021   14:24 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Biryani | dokpri

Wah nggak terasa sudah masuk hari ke empat belas puasa Ramadan. Masih semangat puasa kan? Puasanya sih semangat ya, tapi masak sahur dan berbuka kadang mager, hehe.


Kalau saya, menu sahur sih nggak pernah aneh-aneh. Bikin yang mudah dan cepat masaknya saja, goreng-goreng atau ditumis saja.

Tapi kalo berbuka terkadang lebih meriah. Mulai masak takjil, hidangan utama sampai makanan penutup. Meski begitu, masakannya ya yang simple simple saja sih.

Kadang-kadang juga masak masakan istimewa, masak yang tak biasa gitu. Salah satunya nasi biryani.

Nasi Biryani

Saya adalah blasteran Arab dan Jawa, mama keturunan Arab. Tumbuh bersama keluarga besar mama, membuat saya akrab dengan berbagai hidangan khas Timur Tengah.

Mulai dari nasi kebuli, nasi tomat, krengsengan kambing, dan nasi biryani ini. Hidangan khas Timur Tengah yang kaya rempah, begitu lezat dan sangat cocok di lidah saya.

Pandemi membuat saya tidak pernah berkunjung ke rumah Uma, tante saya yang biasanya sering masakin saya makanan khas Timur Tengah. Kerinduan akan hidangan Timur Tengah membuat saya berusaha bisa memasaknya sendiri. Berbekal resep dari Uma tentunya.

Nasi Biryani ini sebenarnya berasal dari Asia Selatan, kalau khas Timur Tengah biasanya sih nasi kebuli. 'Biryani' berasal dari Bahasa Persiayang berarti goreng atau panggang.

Pada zaman dulu, beras digoreng di dalam minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun