Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ponsel Pintar, Sebuah Puisi Teknologi Masyarakat Masa Kini

15 Januari 2021   16:04 Diperbarui: 15 Januari 2021   16:18 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan menulis hari ini kembali membuat saya memeras otak seharian. Saya sudah lama sekali tidak membuat puisi. Kalau diingat-ingat, saat masih duduk di bangku SMA saya terakhir menulis puisi. Wahh sudah 16 tahun yang lalu berarti.

Dulu saya suka menulis puisi. Bahkan saya suka sekali membaca buku kumpulan puisi milik berbagai sastrawan terkenal, mulai dari Charil Anwar, W.S Rendra hingga Kahlil Gibran. Tulisan puisi saya ada berbuku-buku. Rata-rata puisi bertema cinta.

Maklum saat itu gelora cinta remaja begitu kuat. Saya sedang berbunga-bunga merasakan manisnya cinta pertama. Ya seperti itulah fungsi puisi. Puisi dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan dan bahkan ekspresi hati pembuatnya. Puisi dapat mewakili perasaan penyair. Keberadaan puisi bisa menjadi sarana menyampaikan pesan lain.

Lalu kenapa saya sudah lama tak menulis puisi? Apakah saya sudah tak pernah lagi merasakan manisnya cinta? Oh tentu tidak. Saat dewasa saya punya banyak cinta. Cinta yang berbeda saat remaja. Kalau dulu ekspresi cinta hanya dilewatkan lewat puisi, saat dewasa bisa diekspresikan dengan perbuatan. Apalagi saat berumah tangga. Menghabiskan hari bersama pasangan sambil mengasuh buah cinta kami adalah bukti cinta yang dipraktikkan dalam perbuatan.

Oke kembali ke tantangan menulis hari ini. Saya mencoba membuat puisi bertema teknologi. Saya beri judul 'Ponsel Pintar', karena ini adalah teknologi yang sangat akrab dengan kehidupan saya. Berikut puisi saya :

Ponsel Pintar

Ponsel pintar, kini kau segalanya dalam hidup

Semua bergantung padamu

Ponsel pintar, tempat mencari segala sesuatu

Mulai dari mencari informasi, hingga mencari sesuap nasi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun