Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kultum dari Masa ke Masa

17 Mei 2020   10:34 Diperbarui: 17 Mei 2020   10:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kegiatan Ramadan | Guru Kecil

Pagi ini saat melihat anak-anak sekitar bermain sepeda, tiba-tiba kenangan saya kembali ke masa lalu. Saya teringat kenangan Ramadan di masa kecil. Kala itu ada satu kesibukan yang saya lakukan di bulan Ramadan adalah mencatat isi kultum (kuliah tujuh menit) saat selesai shalat tarawih.

Kultum
Kultum adalah singkatan dari kuliah tujuh menit. Kuliah adalah proses memberi dan menerima ilmu. Tujuh menit menggambarkan singkatnya waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian Kultum adalah semacam forum atau majelis untuk berbagi ilmu atau dakwah. Kultum diberikan pada umumnya saat dalam bulan ramadhan dan dilaksanakan pada bakda shalat isya' menjelang shalat tarawih dan bakda shalat subuh.

Kultum ini juga diatur dalam Al Qur an dan Hadist lho. Kultum adalah bagian dari dakwah. Bebedapa aturan tentang kultum yang terdapat di Al Qur an antara lain :

1. (Q -- AN  NAHL : 16 : 125) : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

2. (Q -- AL 'ASHR : 103 : 1 -- 3) : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

3. (Q -- Al Balad : 90 : 17) : Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang

Ada juga beberapa hadist yang menjelaskan tentang kultum sebagai bagian dari dakwah.

1. Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat (HR. Bukhari)

2. Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya (Sumber: Dr. Muhammad Faiz Almath, "1100 Hadits Terpilih", Penerbit Gema Insani Press, Jakarta 1996) HR. Bukhori, hal 114)

3. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabulloh lebih baik bagimu dari pada sholat (sunnah) seratus (100) rokaat dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada sholat seribu (1000) rokaat (HR. Ibnu Majah, hal 206)

Kenangan Kultum di Masa Kecil

Saat kecil, saat Ramadan tugas yang harus dilakukan adalah mengisi buku kegiatan Ramadan. Dimana salah satunya adalah mengisi isi kultum.

Dulu saat pergi ke masjid untuk melakukan shalat tarawih, saya tak lupa membawa buku kegiatan Ramadan. Selepas shalat tarawih saya akan khusyuk menyimak kultum yang disampaikan oleh imam. Mencatat isi kultum dalam buku kegiatan Ramadan. Setelah itu saya harus berburu tanda tangan imam dan stempel masjid.

Kadang kalau tak bisa datang shalat tarawih, saya meminjam buku kegiatan Ramadan milik teman, hehehe. Buku kegiatan Ramadan ini sebenarnya sangat bagus tujuannya. Buku ini akan membuat siswa rajin beribadah di bulan Ramadan. Tak hanya ibadah puasa saja yang dicatat di buku ini, tetapi juga ibadah-ibadah lainnya. Misalnya shalat wajib, membaca Al Qur'an dan melaksanakan shalat tarawih.

Dulu saat masih kecil mungkin saya termasuk yang tidak suka dengan buku ini. Buku ini terkesan merepotkan. Pegal kalau harus mencatat isi kultum. Malas untuk antri berburu tanda tangan imam dan stempel masjid, hehehe. Tetapi siapa sangka, kali ini saya malah rindu dengan buku tersebut. Lucu!

Kultum Ala Generasi Alfa
Lalu bagaimana dengan sekarang? Apakah generasi alfa juga mengenal buku tersebut ya?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ijinkan saya membahas apa itu generasi alfa. Analis sosial-cum-demograf Mark McCrindle dari grup peneliti McCrindle adalah orang pertama yang membuka topik ini: tentang nama generasi yang lahir di abad 21.

Dalam makalah Beyond Z : Meet Generation Alpha, ia mengungkapkan, generasi berikutnya akan dinamai sesuai abjad. Itu sebabnya mereka yang lahir setelah Generasi Z akan dipanggil Generasi A alias Generasi Alfa.

Tahun kelahiran generasi ini dimulai dari 2010. Menurut McCrindle, Generasi Alfa---yakni anak-anak dari Generasi Milenial---akan menjadi generasi paling banyak di antara yang pernah ada. Sekitar 2,5 juta Generasi Alfa lahir setiap minggu. Membuat jumlahnya akan bengkak menjadi sekitar 2 miliar pada 2025.

Generasi ini diprediksi akan jadi generasi yang jauh lebih terdidik daripada Generasi Z, lebih akrab dengan teknologi, dan jadi generasi paling sejahtera.

Kultum Generasi Alfa | Pixabay
Kultum Generasi Alfa | Pixabay

Mencatat isi kultum juga menjadi kewajiban generasi alfa. Anak saya yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SD, setiap harinya tak luput dari tugas mencatat isi kultum. Namun dia tak harus datang ke masjid. Tak harus berburu tanda tangan imam dan stempel masjid.

Pandemi covid 19 membuat tidak ada lagi aktivitas shalat terawih di masjid. Shalat tarawih dilakukan di rumah masing-masing. Setelah shalat tarawih anak saya berkewajiban mendengarkan kultum dari link yang dikirim oleh gurunya. Link nya bervariasi. Mulai dari link gogle drive yang berisi video kultim, ada link spotify dan juga link youtube. Setiap hari bila sudah mencatat isi kultum, hasil pekerjaan di unggah ke grup WhatssApp kelas. Sangat melek teknologi bukan? Anak kelas 1 SD sudah terbiasa dengan beragam bentuk teknogi digital. Bravo generasi Alfa!

Kultum mengalami perkembangan. Meski bentuknya berubah sesuai dengan berkembangan zaman, tujuannya tetap sama. Tujuannya agar selama bulan Ramadan kita tetap dituntut untuk belajar ilmu agama. Mengambil  hikmah dari setiap kultum yang didengarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun