Hari ini, 14 Februari dirayakan sebagai hari valentine atau biasa disebut sebagai hari kasih sayang. Deretan penjual bunga banyak ditemukan disepanjang jalan.Â
Swalayan dan minimarket juga banyak memberi diskon untuk produk cokelat. Valentine memang identik dengan bunga dan cokelat. Nah, kalau ngomongin valentine saya jadi ingat saat remaja dulu. Ada satu momen valentine yang cukup manis untuk dikenang.
Cinta Pertama
Baiklah, sebelum bercerita kenangan manis saat valentine, boleh ya kalau saya mau falshback sebentar pada cinta pertama. Cinta pertama, kata orang susah dilupakan. Hmm, sepertinya benar adanya. Saya pun butuh waktu 6 tahun untuk benar-benar move on dari cinta pertama. Lama ya, lha gimana nggak lama wong orangnya selalu riwa-riwi dalam kehidupan saya.
Amar, sebut saja itu namanya. Amar adalah teman SMP saya. Sejak awal kami sudah dekat. Tiap malam tidak ada hari yang saya lewatkan tanpa telepon darinya. Setiap malam, kami mengobrol selama berjam-jam di telepon. Banyak hal yang kami bicarakan.
Dan rutinitas telepon malam itu bertahan hingga dua tahun. Saat pulang sekolah, kami juga sering pulang bareng. Saya nebeng mobilnya, saat itu dia dijemput sopir pribadi. Amar memang anak keluarga yang berada.
Ayahnya seorang pengacara terkenal, ibunya pengusaha butik. Kedekatan kami bahkan sudah diketahui seiisi sekolah. Bahkan guru-guru kadang memanggil saya, Dian nya Amar. Duh...
Anenhya tidak ada kata cinta yang terucap dari Amar. Kami tidak pernah jadian. Meski seisi sekolah mengganggap kami pacaran. Bagaimana dengan perasaan saya? Saya sayang pada Amar. Bahkan mungkin jatuh cinta padanya. Dia laki-laki pertama yang saya suka.
Jebakan Friendzone
Lalu, saat kelas tiga SMP, Amar nembak cewek lain. Parahnya, cewek itu sahabat dekat saya. Haduhh,, hebohlah seiisi sekolah. Banyak yang bersimpati ke saya. Bahkan ada yang menyebut sahabat saya sebagai pagar makan tanaman.
Bagaimana dengan saya? Pastinya saya keget. Sedih iya. Tapi saya sadar, toh memang Amar tidak pernah menyatakan persaannya ke saya. Kami memang tidak ada hubungan spesial. Jadi, saya bersikap biasa saja.Â