5. Sangup Menghadapi Risiko
Nabi Ibrahim adalah orang yang sanggup menghadapi risiko dalam menegakkan kebenaran. Nabi Ibrahim rela dibakar hidup-hidup karena memagang teguh krimanannya. Sikap Nabi Ibrahim ini akhirnya membuat Allah membantunya. Dijadikannya api yang membakar Nabi Ibrahim itu dingin. Api tak mampu membakar Ibrahim, seperti yang terdapat di Q.S An anbiya 68-69.
Dalam kehidupan kita harus berani menanggung risiko. Jangan pernah takut dalam menegakkan kebenaran. Bukankah orang yang bisa maju adalah orang yang berani mengambil risiko. Mencari jalan terbaik untuk sukses. Mencoba berbagai inovasi untuk menghasilkan karya terbaik.
6. Kesanggupan Berkurban di Jalan Allah
Dari Nabi Ibrahim kita belajar untuk selallau sanggup berkurban di jalan Allah. Nabi Ibrahim rela mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan agama Allah. Bahkan beliau rela mengkurbankan anak semata wayangnya, Nabi Ismail. Dimana kerelaan Nabi Ibrahim ini membuat Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing. Disini dimulai sunnah berkurban.
Setiap tahun umat Islam disunahkan berkurban. Kurban menunjukkan kerelaan kita mengeluarkan harta di jalan Allah.
Selamat Idul Adha, semoga kita bisa meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim. Membuat setiap dari kita adalah Ibrahim. Keluarga, jabatan, harta adalah Ismail yang kita cintai dan kita pertahankan. Allah tidak memerintahkan untuk membunuh Ismail. Melainkan membunuh rasa "memiliki" Ismail, karena semuanya adalah milik Allah. Semoga kita bisa memiliki kesalehan Ibrahim dan keikhlasan Ismail.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H