Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Adha, Momentum Meneladani Ibrahim

12 Agustus 2019   08:23 Diperbarui: 12 Agustus 2019   08:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Berpegang teguh pada kebenaran.

Setelah mendapatkan hidayah tentang siapa Tuhannya, Nabi Ibrahim berpegang teguh kepada pilihannya. Beliau rela memegang teguh kebenaran keimanannya kendati banyak mendapatkan pertentangan, termasuk dari bapaknya sendiri.

Nabi Ibrahim berlepas diri pada kepercayaan kaumnya yang menyembah berhala. Termasuk terhadap kepercayaan orangtuanya. Nabi Ibrahim berpegang teguh pada kebenaran dan berlepas diri dari keburukan. Sebagaimana yang diceritakan dalam Q.S. An Muntahana ayat 4.

Bila kita menjadi pribadi yang berpegang teguh pada kebenaran, niscaya kita akan selalu ada di jalan yang baik. Tak akan ada lagi KKN di Indonesia bila semua pejabatnya berpegang teguh pada kebenaran. Menjalankan hak dan kewajibannya. Tak menyalahgunakan jabatan dan kekuasaan yang dimiliki.


3. Bangga Menjadi Muslim

Dari Nabi Ibrahim kita bisa belajar bahwa harus bangga sebagai seorang muslim. Nabi Ibrahim memiliki kebanggaan sbg seorang muslim yang memasrahakan hidupnya pada Allah.

Ibrahim meminta anak kerurunannya untuk memeluk Islam hingga akhir hayat. Bangga sebagai seorang muslim, karena Allah telah menunjukkan jalan kebenaran (Islam) sebagaimana dalam Q.S.  Al Baqarah 132.

Indonesia memiliki penduduk muslim mayoritas. Sudah selayaknya kita bangga sebagai muslim. Kebanggaan sebagai muslim harus kita landasi dengan selalu berpedoman pada nilai-nilai keislaman. Memberikan rahmat bagi sekitar kita. Bukankah islam adalah rahmatan lil alamin?

4. Memiliki Ilmu yang Banyak

Nabi Ibrahim adalah teladan bagi ilmu. Sikap kritis yang dimiliki Nabi Ibrahim membuat beliau memiliki ilmu yang banyak. Dengan ilmu yang dimiliki, beliau mampu melakukan banyak perbuatan-perbuatan besar. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Sad 45.

Dengan ilmu kita bisa banyak berbuat baik. Ilmu yang menuntun kita pada kebenaran. Jangan pernah ragu untuk selalu menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun