Menulis Samber THR kali ini lumayan sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Adanya tema yang ditentukan sebenarnya membuat menulis lebih mudah. Tak perlu cari-cari tema lagi.Â
Saya pun jadi lancar menulis tiap hari. Bahkan karena Samber THR inilah saya bisa memenuhi tantangan One Day One Post, sehingga bisa masuk lagi di WAG KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Setelah bulan sebelumnya terdepak karena tidak produktif dalam menulis.
Tantangan menulis Samber THR mulai terasa saat harus menulis mystery topic. Ada enam mystery topic yang harus ditulis. Semuanya bercerita tentang pengalaman menggunakan produk non tunai BCA. Awalnya memang susah karena saya tidak terbiasa nulis tema keuangan. Namun karena saya juga nasabah BCA semuanya jadi mudah. Sebab yang saya tulis adalah pengalaman saya sendiri ketika menggunakan berbagai produk non tunai dari BCA.
Urusan produktif menulis mungkin sudah bisa selesai. Tapi bagaimana dengan tingkat keterbacaan tulisan kita? Adakah yang mau membaca? Tentu sebagai seorang blogger, kita selalu membagikan tulisan yang sudah di buat. Baik itu di media sosial maupun di semua WAG yang kita miliki.
Khusus tulisan Samber THR ini saya sangat berterimakasih dengan mbak Avy. Mbak Avy menginisiasi grup WA Samber THR. Ada delapan orang yang tergabung di WAG ini.Â
Tujuannya, agar semua anggota grup bisa saling vote dan komen. Kalau buat saya, grup ini lebih dari itu. Buat saya grup ini membuat saya bisa kenal dengan para Kompasianer lainnya. Belajar dari mereka yang lebih senior. Tulisan-tulisan senior memang beda, saya jadi belajar banyak. Makasih banyak mbak Avy.
Menulis Samber THR juga terasa sangat menantang di hari-hari lebaran. Ya, karena di Samber THR kali ini tantangannya tak hanya 30 hari saat Ramadan. Tetapi sampsi hari ke 33. Makanya tetap nulis saat sudah lebaran. Agak menantang memang, harus tetap menulis ditengah acara silatutahmi. Tapi karena sudah cinta kepada Kompasina, ya tetap dilakukan.
Ketika harus menulis tema hari ke 32 dan 33, tantangannya makin berat. Saya harus menulis di rumah sakit. Menulis sambil menahan sakit nyeri disekujur tubuh.Â