Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pulang ke Hatimu

1 Juni 2019   15:54 Diperbarui: 1 Juni 2019   15:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jalanan ibukota sudah terlihat sepi. Banyak warga ibukota yang sudah mudik ke kampung halamannya. Termasuk teman-teman se kos Dinda sudah banyak yang pulang. Di kos tinggal Dinda dan Mauren yang memang nggak mudik. Lha wong dia yang punya kos an, hehe.

"Lu serius nggak mudik?" tanya Mauren pada Dinda yang hingga detik ini tak ada pergerakan untuk mudik. Dinda cuma menarik nafas. Dia tak tahu harus menjawab apa.

Bukannya dia tak mau pulang. Bukannya ia tak rindu pada mama dan adik-adiknya. Bukannya dia tak rindu dengan lezatnya kuliner Surabaya. Tapi, hatinya masih sakit. Luka dua tahun lalu itu tak kunjung sembuh. Mama nya maklum akan hal itu. Makanya dua kali lebaran, mama yang mengunjunginya.

Tapi tahun ini mama bilang tak bisa datang berkunjung. Harus siaga, karena Kinanti akan melahirkan. Kinanti adalah istri dari adik Dinda.

Dua tahun lalu, harusnya adalah pesta pernikahan Dinda. Tapi apa daya, tunangannya Rendy tega berkhianat. Rendy selingkuh dengan teman kerjanya. Nampaknya diklat PNS selama tiga bulan membuat Rendy terlibat cinta lokasi.

Padahal mereka sudah berpacaran selama 4 tahun dan sudah bertunangan. Hubungan jarak jauh Jakarta dan Surabaya yang dilakoni selama dua tahun memang sangat berat. Berulang kali sebelum putus, Rendy dan Dinda sering bertengkar. Banyak kesalapahaman yang terjadi diantara mereka. Ditambah lagi dengan kehadiran Tya. Sebelum ketahuan selingkuh, Dinda sudah curiga dengan hubungan antara Rendy dan Tya.

Hingga puncaknya, Dinda melihat ada foto mereka berdua sedang makan malam. Dinda murka. Tanpa mau mendengar penjelasan Rendy, Dinda memutuskan hubungan. Mengebalikan cincin pertunangan. Sejak saat itu Dinda menutup segala upaya Rendy untuk berkomunikasi dengannya.

Lalu Dinda jadi enggan pulang. Dia malu pada keluarga besarnya. Malu bila ada yang bertanya soal Rendy. Maklum, empat tahun pacaran membuat Rendy sudah dikenal oleh semua kelurga besarnya. Semua keluarga besarnya juga sangat menyukai Rendy. Bahkan menurut mereka mungkin Dinda yang salah paham. Mungkin Rendy tidak berselingkuh.

Telepon Dinda berdering. Eza adiknya menelpon. "Kak, pulanglah. Kami rindu berlebaran sama kakak". Lagi-lagi Dinda tak menjawab.

H-1 lebaran, Dinda menginjakkan kakinya di Bandara Juanda. Dia akhirnya pulang. Dia tak tega dengan mama. Mama pasti banyak pikiran. Pasti mama khawatir padanya, juga pasti sedang berdebar menanti kelahiran cucu pertamanya.

Saat menunggu jemputan, bahunya ditepuk oleh seseorang. Dinda terperangah. Rendy! Iya, laki-laki itu ada tepat dihadapannya. "Beri aku waktu sebentar, dengarkan penjelasanku. Setelah itu terserah kamu". Rendy berkata seraya berlutut. Sontak semua orang di bandara memperhatikan mereka berdua. Rendy tak mau berdiri sebelum Dinda berjanji akan mendengarkan penjelasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun