Mohon tunggu...
Dedy Setyo Afrianto
Dedy Setyo Afrianto Mohon Tunggu... -

Pengajar, Pendidik, Peneliti dan Pegiat teknologi dalam ranah pendidikan khususnya media pendidikan spesialisasi media digital, e-learning dan Open Source untuk pendidikan. Aktivitas sehari-hari mengajar ICT, narasumber media pembelajaran dan perancangan IT Integrated System di lembaga pendidikan. Sampai saat ini masih diizinkan untuk belajar 'menahkodai' MGMP TIK Kab Serang, menjadi narasumber pelatihan-pelatihan IT dan desain pembelajaran tingkat propinsi maupun nasional. Bisa dihubungi lewat e-mail : masdymail@gmail.com | www.dedysetyo.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru 5.0 untuk Menyiapkan Generasi Pelita Masa Depan

26 November 2018   09:46 Diperbarui: 26 November 2018   15:08 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimasa depan, dimana tantangan dan problem menjadi lebih variatif, kemampuan guru untuk skill ini menjadi penting, kemudian mentransfer nilai-nilai ini kepada siswanya agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.

  1. Berpikir kritis, memecahkan masalah dan kolaborasi

Tony Wagner dalam The Global Achievement Gap merumuskan tujuh skill penting untuk bisa survive dimasa depan, tiga diantaranya adalah berpikir kritis, memecahkan masalah dan kolaborasi. Tiga skill ini dianggap penting untuk menhadapi krisis dunia dimasa depan. 

Ketika dunia akan sampai pada titik dimana energi fosil sudah semakin limit, maka energi alternatif akan membantu manusia untuk lebih survive dan membantu kehidupan. 

Kemudian untuk mencapai kondisi itu, maka kolaborasi menjadi kunci bahwa setiap elemen dalam kehidupan memiliki kontribusi untuk kehidupan menjadi lebih baik.

Guru dengan kemampuan ini, akan melibatkan siswa untuk ikut andil melihat problem, serta memecahkan masalah dengan kolaboratif, sehingga dengannya, siswa akan dididik memandang lebih utuh bahwa setiap probel akan bisa diatasi dengan kerja sama dengan banyak pihak.

  1. Teladan kebaikan

Inilah skill yang tidak bisa diwakilkan oleh benda/barang/teknologi apapun. Skill ini (walau lebih dekat kepada karakter) menjadi pembeda antara guru dengan hanya sebagai penyampai informasi. Jika saat ini teknologi dengan kecanggihannya bisa mentransfer pengetahuan dengan tanpa jarak dan waktu, maka peran penyampai informasi (saja) akan segera punah. 

Teknologi dengan berbagai pendekatannya yang menyenangkan akan dengan sangat mudah menghanguskan peran guru dimasa depan, sekali lagi jika peran guru hanya sebagai penyampai pengetahuan. Namun jika sebagai teladan, maka peran guru akan senantiasa sangat vital dan tak akan lekang oleh waktu. 

Hal ini menjadi catatan penting untuk berbenah terus menerus dimasa kini dan nanti. Peran-peran keteladanan dalam kebaikan inilah fungsi vital sejatinya guru, baik dikelas ataupun diluar kelas.

 Jika teladan ini ada pada setiap guru, maka tak akan susah para siswa menemukan sosok inspiratif disekitarnya. Karena kebaikan itu menular, semakin banyak mentor kebaikan, maka akan semakin banyak pula agen kebaikan.

Semoga hari guru tahun ini, menjadi momentum yang baik untuk terus menerus menjadi teladan kebaikan. Pengawal moral dan lini terdepan dalam kemajuan bangsa.

Teruslah menjadi lentera yang menyinari dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun