Walaupun 70% bumi dikelilingi oleh air, namun kebanyakan yang tersedia tidak bisa diakses oleh manusia, karena tercemari atau air garam (laut).Â
Para pakar kedepan, menjadi kunci untuk penyediaan air bersih ini, baik untuk minum dan aktivitas lainnya, seperti bercocok tanam, dengan menyediakan teknologi yang dapat menyediakan air sehingga dapat digunakan oleh sebanyak-banyaknya kegunaan kehidupan.
- Meningkatkan peran virtual reality
Walaupun virtual reality saat ini sudah digunakan dalam games dan entertainmen, meningkatkan fungsi virtual reality dalam dunia medis misalnya, akan memberikan impact positif yang lebih banyak.Â
Ini akan membantu dokter dengan operasi virtual terlebih dahulu, sebelum melakukan operasi yang sebenarnya, akan membuat resiko lebih terminimalisir.
Beberapa hal diatas tidak akan bisa dicapai, jika pendidikan hari ini belum bertemu dengan titik optimalnya.
Kemudian, berbicara tentang pendidikan, faktor sentral yang menjadi ujung tombak kualitas pendidikan adalah guru. Guru-guru terbaik lah yang akan membuat kualitas pendidikan lebih maju. Jika pendidikan telah maju, maka kapasitas bangsa ini akan terus menerus menuju garis terdepan.Â
Sehingga tak lebih dan tak kurang, guru menjadi salah satu pilar penting dalam kemajuan peradaban melalui jalur pendidikan.Â
Kalau pendidikan Finlandia, Jepang dan Korea bisa dikatakan dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia saat ini, mereka sudah mulai jauh-jauh hari bahkan sedari tahun 60 -70an yang lalu.
Menghadapi era revolusi industri 4.0 pun, kapasitas guru sedianya juga sudah sampai versi 4.0, lebih baik lagi jika sudah sampai 5.0. Ini tidak hanya sekedar angka-angka an, namun analoginya sederhana, tidak mungkin versi 2.0 akan memiliki daya saing di versi 4.0. Sehingga menjadi penting untuk merumuskan apa saja kapasitas guru 5.0
- Intellectual curiosity
Judy Gilbert (direktur talent Google) ketika ditanya prasayarat apa yang dibutuhkan oleh Google ketika merekrut SDM nya, seperti kita tahu saat ini, bahwa Google merupakan salah satu perusahaan multinasional di dunia yang dikejar oleh talenta terbaik.Â
Gilbert menjawab, "tentu saja kami merekrut orang dengan skill terbaik, memiliki kemampuan coding yang oke, namun diluar itu semua, kami butuh SDM yang bisa melihat masalah, kemudian menyelesaikannya, alih-alih menunggu orang lain untuk menyelesaikan masalah itu, orang ini berusaha dengan kemampuan terbaiknya, menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk fix it (menyelesaikan problem tersebut)", inilah yang dimaksud kemampuan Intellectual Curiosity.