Dunia pendidikan juga menemui tantangannya sendiri, menurut Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, per maret 2018 yang lalu angka pengangguran lulusan perguruan tinggi kita masih mencapai 630.000 orang.Â
Angka ini menyumbang 8,8 % dari 7 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini membuat kita miris sehingga harus menata ulang pendidikan kita.
Berkaca pada Human Development Index (Index Pembangunan Manusia) yang dirilis oleh PBB pada tahun 2016 yang diukur dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup, Indonesia berada pada ranking 113 dari 188 negara.Â
Angka ini tentu saja membuat kita perlu bekerja keras untuk mendongkrak posisi ini agar lebih berkembang dari waktu ke waktu.
Belum lagi kasus menyedihkan didunia pendidikan yang sebagian masih diisi dengan kasus bullying, tawuran antar pelajar, narkoba dan lain sebagainya yang masih membuat kita mengelus dada untuk kejadian-kejadian serupa di tanah air.
Tantangan abad 22
National Academy for Engineering (USA), seperti disampaikan oleh Prof Musthak Al Atabi dalam bukunya "Think Like An Engineer", mengidentifikasi setidaknya ada 14 tantangan besar yang dihadapi manusia pada abad 22 mendatang. Beberapa diantaranya saya coba ulas disini.
- Membuat energi matahari lebih ekonomis
Energi matahari merupakan sumber energi yang luar biasa yang belum bisa ditandingi oleh buatan manusia sejauh ini. Walaupun hanya fraksi saja yang didapatkan oleh kita, namun sudah mampu menyuplai kebutuhan 10.000 kali energi yang dibutuhkan oleh umat manusia di seluruh bumi.Â
Tapi masalahnya hingga saat ini adalah teknologi untuk menangkapnya masih kurang efisien (kurang ekonomis).Â
Sehingga kebutuhan untuk membuat teknologi untuk menangkap energi matahari lebih efisien dimasa depan akan sangat membantu manusia dalam kehidupannya.
- Penyediaan akses kepada air yang bersih
Satu dari setiap enam orang yang hidup saat ini tidak memiliki akses untuk memperoleh air yang bersih. Akses kepada air bersih dan sanitasi yang memadai mutlak menjadi kebutuhan manusia, baik saat ini lebih-lebih dimasa depan dimana populasi manusia dari sisi jumlah akan lebih banyak dari saat ini.Â