Rensya, memang nama yang sangat inidah. Seperti senyum dan indahnya bola mata itu.
Sesaat kemudian kami pun telah selesai dalam berkenalan, termasuk aku. Tapi entahlah apakah dia mengingat namaku dengan baik.
Setelah pelatihan usai, kami diminta berfoto bersama. Aku tak terlalu jauh mengambil posisi darinya. Beberapa yang lain telah berjejer rapi.
"Hai Rensya," sapaku dan ia tersenyum. Seusai berfoto.
"Jo." Ujarku. Sembari ku tatap matanya itu. Ia coba mengingat dengan dalam. "Al-Fathir Joaquin, tapi kau bisa sapa Jo." Lanjutku.
Di hari awal training itu. Saya sedikit menaruh perasaan dengannya. Namun tak berlebih. Kami menjalani hari-hari seperti biasa. Tak ada yang spesial bagi kita.
Setelah pelatihan yang melelahkan. Kami kemudian kembali pulang. Untuk turun berkerja beberapa hari ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H