Mohon tunggu...
Ishadi nugraha
Ishadi nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu dan Aku

9 Maret 2019   00:27 Diperbarui: 9 Maret 2019   00:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"aku"

Kini giliran anakmu yang menyuapimu

Meninabobokanmu

Terjaga di nyenyakmu

Kelak, jika kaki tak lagi mampu menopang tubuhmu

Gunakan tubuhku sebagai tumpuanmu

Jika matamu tak mampu lagi memandang senja

Gunakan mataku, supaya engkau bisa melihat mahakaryamu ibu

Ibu, engkau seniman sejati

Melukis indah hidupku

Ibu, engkau pembohong yang ulung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun