Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Coaching Clinic

18 Februari 2016   22:28 Diperbarui: 18 Februari 2016   22:38 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"CV adalah gerbang pertama dan utama dalam membentuk persepsi atasan dan perusahaan terhadap Anda. Boleh dibilang, CV adalah gambaran rinci dari prestasi hidup Anda, terutama yang paling relevan dengan bidang akademis. Karena itu, pastikan CV Anda tersusun secara rapi, jujur, tidak berlebihan dan terkesan profesional," pesan Nuni.

[caption caption="ISI CV secara garis besar"]

[/caption]

Sependapat dengan Nuni, Regional Coordinator USAID HELM Parapat Gultom, Ph.D menyebut kegiatan-kegiatan yang bertujuan membangun kesiapan para calon lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia kerja amat penting dilakoni perguruan tinggi manapun. Upaya membekali para mahasiswa kita dalam pembuatan CV, surat lamaran kerja, memenangkan interviu dan cara mencari informasi pekerjaan juga tak bisa dipandang sepele. Sebab, dengan menguasai cara menulis CV dan lamaran kerja secara profesional, para calon lulusan PTN kita akan punya peluang lebih besar memenangkan kompetisi dunia kerja.

Dan lewat pendekatan bimbingan klinis serta dirangkai dengan pelatihan, perserta akan memiliki keterampilan dan kompetensi lebih. Itulah efektifnya metode coaching klinis dan pendampingan. Barang kali, perguruan tinggi di tanah air tak perlu malu mengadopsinya, demi memajukan mutu lulusannya.

[caption caption="Bagaimana menulis lamaran yang baik?"]

[/caption]

[caption caption="Rismawati sedang memberikan bimbingan klinis bagi dua mahasiswa asal Medan"]

[/caption]

[caption caption="Buchori, narasumber dari HR Community"]

[/caption]

Catatan:

USAID HELM (Higher Education Leadership and Management) adalah proyek lima tahun yang dibiayai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat untuk mendukung pemerintah Indonesia mereformasi pendidikan tinggi. USAID HELM bertujuan untuk memperkuat kinerja sistem pendidikan tinggi di Indonesia dan bekerja sama erat dengan Ditjen Dikti untuk fokus pada empat bidang pengelolaan kunci, yaitu kepemimpinan umum dan administrasi, pengelolaan keuangan, penjaminan mutu dan kolaborasi pemangku kepentingan luar.

Lembaga ini ikut menerapkan Prakarsa Khusus mengenai metode yang dapat mentransformasikan mutu pendidikan di badan pendidikan tinggi. Bantuan USAID Helm akan meningkatkan mutu pengajaran, penelitian, pelayanan kepada masyarakat (tri dharma) yang pada saat bersamaan juga mendukung USAID dalam mempersiapkan mahasiswa menuju kesuksesannya dalam belajar dan bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun