Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melibatkan Warga dalam Mitigasi Bencana

21 Desember 2015   14:54 Diperbarui: 22 Desember 2015   01:50 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski mereka juga tidak tertarik dengan foto jurnalistik. Namun mereka bisa dilatih. Mereka memang relawan, sekaligus juga korban. Namun semnata relawan adalah sesuatu yang tak bisa dipadamkan dan dibendung. Mereka tentu akan serius. Mereka akan belajar memotret dengan baik, belajar mengedit foto ini, dan melakukannya  terus menerus. Dalam titik ini, bukan tidak mungkin ada pihak lain yang akan memantau dan memperhatikannya. Lalu di sinilah akan muncul solidaritas.

Kalau masyarakat bisa melakukannya, menurut saya, itu jauh lebih menarik. Ketika pers mulai melihat isu pasca bencana tidak lagi seksi atau diakibatkan alas an tugas liputan lain yang tak kalah penting, saat itulah warga unjuk gigi. Buatkan saja blog. Walau kecil, tapi akan berdampak, sehingga mitigasi bencana berjalan terus.

Pengembagangan Mitigasi Bencana, melalui jurnalisme bencana dengan melibatkan masyarakat atau korban bencana menjadi sebuah keniscayaan. Mitigasi itu tak kan bisa terjadi jika tak melihatkan para korban. Saatnya warga di daerah rawan bencana berdiri sebagai subjek pemberita, bukan lagi objek yang melulu diwartakan.

[caption caption="Buku Peradaban Cahaya, karya Bedu Saini, saat diluncurkan di Kafe Potret Medan, Sabtu (19/12). Foto oleh Dedy Hutajulu"]

[/caption]

[caption caption="Foto hasil bidikan Bedu tentang dahsyatnya Tsunami Aceh yang diprint hitam putih ketika dipajangkan di dinding Kafe Potret, Medan. "]

[/caption]

[caption caption="Foto lainnya yang dipajang di Kafe Potret Medan. Foto ini digunakan sebagai sampul depan buku Jurnalisme bencana, Bencana Jurnalisme karya Ahmad Arif., wartawan KOMPAS "]

[/caption]

[caption caption="Karya lain yang dipajang di dinding kafe Potret Medan"]

[/caption]

[caption caption="Foto lain yang bercerita tentang warga berusaha menyelamatkan diri dari kejaran air laut akibat terjangan gelombang tsunami"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun