Ternyata benar kata beliau, tidak ada yang bisa saya bagikan dalam pelayananku kepada umat saat hidupku berjalan tanpa doa. Mayoritas pelayanku adalah tentang doa dan hanya nol koma sekian persenlah di luar doa. Dan jelas bisa dipastikan betapa tidak berwibawanya pelayanan ku itu jika memang hidupku berjalan tanpa doa.
Rohaniwan tanpa Doa, tidak Mungkin
Akhirnya kusadari bahwa seorang rohaniwan yang tidak menekuni hidup doa jelas merupakan suatu keadaan yang tidak mungkin. Bisa saja ada yang demikian, seperti diriku sendiri, yang tetap menyandang status sebagai rohaniwan namun sangat jarang berdoa. Ya, akhirnya rohaniwan yang tanpa doa hanyalah sebagai sebuah status tanpa wewenang untuk melayani.
Seorang rohaniwan dalam seluruh pelayananya ialah membawakan Tuhan dan membantu mereka yang dilayani untuk mengalami kasih dan kuasa Tuhan. Tuhan itu dijumpai secara pribadi dalam doa yang mewujud pada komunikasi antar rohaniwan itu sendiri dengan Tuhan yang ada dalam hatinya.Â
Dalam doa ada pengetahuan tentang kehendak Tuhan dan dalam doa ada keyakinan untuk tetap taat dan setia. Karenanya, hampalah suatu pelayanan yang dilakukan oleh seorang pelayan yang hidupnya tidak berdasar pada doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H