Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rohaniwan Tanpa Doa, Mungkinkah?

16 November 2024   23:17 Diperbarui: 17 November 2024   02:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata benar kata beliau, tidak ada yang bisa saya bagikan dalam pelayananku kepada umat saat hidupku berjalan tanpa doa. Mayoritas pelayanku adalah tentang doa dan hanya nol koma sekian persenlah di luar doa. Dan jelas bisa dipastikan betapa tidak berwibawanya pelayanan ku itu jika memang hidupku berjalan tanpa doa.

Rohaniwan tanpa Doa, tidak Mungkin

Akhirnya kusadari bahwa seorang rohaniwan yang tidak menekuni hidup doa jelas merupakan suatu keadaan yang tidak mungkin. Bisa saja ada yang demikian, seperti diriku sendiri, yang tetap menyandang status sebagai rohaniwan namun sangat jarang berdoa. Ya, akhirnya rohaniwan yang tanpa doa hanyalah sebagai sebuah status tanpa wewenang untuk melayani.

Seorang rohaniwan dalam seluruh pelayananya ialah membawakan Tuhan dan membantu mereka yang dilayani untuk mengalami kasih dan kuasa Tuhan. Tuhan itu dijumpai secara pribadi dalam doa yang mewujud pada komunikasi antar rohaniwan itu sendiri dengan Tuhan yang ada dalam hatinya. 

Dalam doa ada pengetahuan tentang kehendak Tuhan dan dalam doa ada keyakinan untuk tetap taat dan setia. Karenanya, hampalah suatu pelayanan yang dilakukan oleh seorang pelayan yang hidupnya tidak berdasar pada doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun