Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi. Bahkan boleh jadi sampai berkelimpahan. Itulah gambaran dari orang kaya.Â
Sementara yang miskin berseberangan dengan itu. Belum ada kepastian kalau kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi. Bahkan, untuk makan sehari pun masih belum pasti.
Itulah gambaran manusia jika dilihat dari segi harta. Jelas perbedaannya. Namun ada satu hal yang tidak boleh diabaikan dari perbedaan yang ada, yaitu sikap hati.Â
Si kaya tidak boleh sombong, tamak dan rakus. Apa yang sedang ia miliki adalah modal untuk membuka hati terhadap sesama yang membutuhkan. Karena hidup bukan terfokus pada harta tetapi kasih kepada sesama.Â
Sementara si miskin tidak boleh menyerah, putus asa dan pasrah. Apalagi, jangan menjadikan keadaan yang ia alami sebagai alasan untuk menghalalkan perbuatan tidak baik. Teruslah menjalani hidup dengan penuh pengharapan. Tuhan tidak buta, pun juga tidak tuli. Ia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H