Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Kaya dan Si Miskin

16 Maret 2022   23:51 Diperbarui: 16 Maret 2022   23:54 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi. Bahkan boleh jadi sampai berkelimpahan. Itulah gambaran dari orang kaya. 

Sementara yang miskin berseberangan dengan itu. Belum ada kepastian kalau kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi. Bahkan, untuk makan sehari pun masih belum pasti.

Itulah gambaran manusia jika dilihat dari segi harta. Jelas perbedaannya. Namun ada satu hal yang tidak boleh diabaikan dari perbedaan yang ada, yaitu sikap hati. 

Si kaya tidak boleh sombong, tamak dan rakus. Apa yang sedang ia miliki adalah modal untuk membuka hati terhadap sesama yang membutuhkan. Karena hidup bukan terfokus pada harta tetapi kasih kepada sesama. 

Sementara si miskin tidak boleh menyerah, putus asa dan pasrah. Apalagi, jangan menjadikan keadaan yang ia alami sebagai alasan untuk menghalalkan perbuatan tidak baik. Teruslah menjalani hidup dengan penuh pengharapan. Tuhan tidak buta, pun juga tidak tuli. Ia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun