Pagi itu saya tidak pergi ke kantor. Kebetulan saya sedang kurang enak badan, dan setelah mendapat izin dari pimpinan untuk tidak masuk kantor maka saya pun memutuskan untuk beristirahat di rumah.
Sebenarnya saya hanya menderita flu. Namun karena saat ini adalah masa pandemi Covid-19, maka meskipun hanya menderita flu, entah yang ringan sekalipun, kami tidak diizinkan untuk masuk kantor.
Itulah yang terjadi pada diri saya. Hari itu saya tidak masuk kantor karena flu yang saya derita.
Karena masih tergolong flu ringan, maka saya merasa tidak perlu minum obat. Saya cukup membuatkan rebusan jahe dan daun sre. Rebusan inilah yang selalu menjadi andalan saya saat flu melanda.
Di rumah, saya tetap mencari kesibukan. Saya tidak ingin mengikuti keinginan badan untuk tidur.
Yang saya lakukan ialah memindahkan daun sup atau seledri ke dalam wadah yang lebih besar. Sebelumnya saya hanya menanamnya di batangan bambu. Namun karena melihat perkembangannya dan kelihatannya daun supnya juga perlu tempat yang lebih luas lagi, maka saya pun mencari wadah yang tepat untuk itu.
Saya mengumpulkan jeregen bekas wadah minyak goreng. Jeregen itu saya robek pada bagian sampingnya lalu saya isi tanah. Saya juga membuat lubang di bagian bawahnya untuk saluran air. Di setiap jeregennya saya tanam dua batang daun sup.
Saya senang sekali melakukan kegiatan itu. Aroma daun sup sangat menyejukkan dan kelihatannya sangat cocok untuk menghibur hidung ku yang sedang bermasalah saat itu.
Sejak saya menanam daun sup di pekarangan rumah, ibu dapur kami tidak lagi pernah membeli daun sup dari pasar. Kebutuhan dapur untuk daun sup bisa dipenuhi oleh tanaman daun sup saya.
Ibu dapurlah yang juga meminta saya untuk memindahkan daun-daun sup itu ke tempat yang lebih besar lagi agar perkembangannya semakin besar dan hasil panennya pun semakin bertambah.