Namun meskipun perasaan ku gelisah, saya tetap bertahan untuk tidak memegang gadget. Bahkan saat gadget ku mengeluarkan bunyi yang menandakan ada pesan masuk, saya tetap mengabaikannya. "Nanti pasti masih bisa saya buka", pikirku dalam hati.
Terjadilah saat itu, bahwa saya terlihat seperti orang bodoh selama kurang lebih satu jam. Satu jam itu adalah waktu yang luar biasa lamanya ketika saya merasa diri sebagai orang yang tidak tahu berbuat apa-apa. Namun untuk sebuah tekad yang lahir dari kesadaran merubah sikap, maka waktu itu terbilang masih kurang. Bahkan saya ingin meneruskannya sampai saat gadget ku mengeluarkan bunyi yang menandakan adanya panggilan masuk.
Setelah pesanan ku selesai, saya melakukan pembayaran di kasir. Lalu saya meminta struk pembelian untuk dilaporkan kepada bendahara komunitas. Setelah semuanya selesai, maka saya pun kembali ke komunitas.
Sungguh, hari itu saya tidak membuka gadget. Setibanya di komunitas, saya segera menyimpan tas saku saya ke dalam lemari dan membiarkan gadget saya berada di dalamnya. Saya tidak tergoda dengan pertanyaan yang ada di dalam pikiran ku tentang bagaimana jika nantinya ada yang menghubungi saya. Karena nyatanya, bisa sampai selama seminggu saya tidak ditelepon oleh orang lain, dan sekalipun saya melakukan percakapan di WhatsApp dengan teman-teman, namun itu hanya sekedar obrolan biasa yang banyak diprakarsai oleh diri ku sendiri.
Sungguh suatu pengalaman yang cukup berani hari itu. Saya melakukan suatu perbuatan yang menurut penilaian saudara-saudara sekomunitas, hampir tidak mungkin saya lakukan karena kelekatan yang sungguh erat antara saya dengan gadget saya. Namun hari itu saya berani menahan diri untuk tidak memegang gadget.
Sejak pengalaman hari itu, saya mulai membuat daftar waktu tentang kapan-kapan saja saya tidak boleh memegang gadget. Yang saya bela dalam daftar itu ialah kebersamaan saya dengan saudara-saudara sekomunitas, relasi pribadi saya dengan Tuhan dan pelaksanaan tanggung jawab saya di komunitas. Akhirnya, setelah daftar itu selesai saya buat, saya melihat bahwa ternyata, kualitas penggunaan gadget saya sangat rendah. Artinya, ada banyak kegiatan yang membuat saya memilih untuk tidak memegang gadget setelah membandingkan nilai yang saya perjuangkan di dalamnya.
Sejak artikel ini saya buat, inilah hari ketiga bagi saya melaksanakan daftar waktu untuk tidak memegang gadget. Akibatnya sangat luar biasa. Banyak hal baik yang kualami setiap harinya dan, ini yang paling penting, saya merasa bahagia.
Semoga saya berhasil melepaskan diri dari kecanduan menggunakan gadget. Gadget harus saya kembalikan kepada nilai positif yang terkandung di dalamnya saat ia dibuat oleh pembuatnya, yaitu membantu pengembangan diri penggunanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H