Yang menjadi tugas pokok saya ialah mencatat hasil penjualan seluruh tanaman dan melaporkannya kepada bendahara umum Caritas. Namun dalam menjalankan tugas itu saya juga sering turut bekerja bersama mereka seperti memanen, membersihkan tanaman, menyiram tanaman dan bahkan ikut mendistribusikan hasil panenan. Itu saya lakukan sebagai bentuk kesadaran ku kalau seluruh seluk beluk kebun Caritas adalah juga bagian dari tanggung jawabku. Oleh karena itulah saya merasa wajar jika turut membantu mereka dalam bekerja.
Mungkin posisi saya di antara mereka membuat mereka merasa kalau saya tidak seharusnya melakukan pekerjaan itu. Namun saya tetap dalam keyakinan kalau yang saya lakukan adalah sesuatu yang wajar karena berkaitan dengan tanggung jawab terhadap kebun Caritas.
Saat merenungkan teguran itu saya teringat akan Sabda Yesus yang mengatakan bahwa siapa yang terbesar di antara kita hendaklah ia menjadi pelayan (bdk. Matius 20:26-27).
Dari pengalaman itu yang juga terinspirasi akan Sabda Yesus tersebut maka saya tidak ingin terlihat sebagai seorang tuan di antara mereka dengan hanya duduk tenang dan menerima laporan dari mereka. Meskipun itulah yang menjadi tugas pokok saya, namun bukan berarti hanya itu yang bisa dan boleh kulakukan.
Sambil menjamin tugas pokok yang dipercayakan kepadaku, saya pun harus membantu mereka karena semua yang mereka lakukan juga berkaitan dengan tugas pokok yang saya tanggungjawabi. Dalam hal itulah kami membangun sistem kerja sama, bukan hanya peduli kepada pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing, namun juga saling membantu satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H