Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permenungan Senja: Berani Menyapa

7 November 2020   16:04 Diperbarui: 7 November 2020   16:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita mengalami peristiwa saat kita tidak menyapa seseorang, tetapi tiba-tiba orang itu menyapa kita? Saya pernah mengalaminya. Ceritanya demikian.

Suatu sore saya sedang membuat sampah ke tempat sampah yang ada di depan rumah kami. Tempat sampah itu berada tepat di pinggir jalan.

Saat hendak kembali ke rumah, saya melihat seseorang mengendarai sepeda motor. Ia hendak melewati saya. Saya mencoba melihat siapa dia, namun karena saya tidak mengenalnya maka wajahku segera kupalingkan dari padanya.

Tiba-tiba, saat saya hendak menutup gerbang, orang itu membunyikan kleksonnya dan tersenyum ke arah ku. Sebenarnya saya terkejut dan malu, namun saya balik menyapa dengan berkata, "Halo". 

Saya terkejut karena tidak menyangka dia akan menyapa saya. Saya juga merasa malu karena sewaktu melihatnya saya memalingkan wajah dari padanya. Saya tidak menyapanya karena saya tidak mengenalnya.

Dengan perasaan malu di dalam hati, saya meneruskan pekerjaanku membersihkan pekarangan rumah sambil menerka-nerka siapa gerangan orang itu. Apakah dia mengenal ku? 

Bisa saja kami memang saling mengenal, namun karena dia mengenakan helm maka saya tidak bisa mengenalnya. Itulah yang membuat saya pun mengurungkan niat untuk menyapanya. 

Namun, jika dia benar-benar mengenal saya, wajar saya merasa malu karena tidak mau menyapanya saat kami sudah saling melihat.

Beberapa saat kemudian, pekerjaan ku selesai. Saya segera mandi. Setelah mandi, saya kembali ke beranda rumah untuk menikmati senja seperti yang biasa saya lakukan selama ini.

Dalam suasana reflektif, saya kembali mengenang peristiwa yang baru saja saya alami. Saya ingat bagaimana ekspresi malu yang kurasakan saat tiba-tiba orang yang tidak saya kenal itu menyapa saya padahal saya telah dengan sengaja memalingkan wajah darinya sebagai tanda bahwa saya tidak mengenalnya atau kami tidak saling kenal. Namun, dia menyapa saya dan sapaannya itu membuat saya malu kepada diri ku sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun