Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 10)

30 Oktober 2020   08:52 Diperbarui: 30 Oktober 2020   09:05 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menemani mereka dalam belajar, sesekali saya menceritakan pengalaman belajar saya ketika SD, SMP dan SMA. Saya juga memasukkan cerita perjuangan saya selama belajar. Tujuannya ialah agar mereka termotivasi untuk belajar secara serius demi cita-cita mereka di masa depan.

Setiap hari Jumat pertama dalam bulan, mereka memiliki kegiatan untuk rekreasi bersama ke pantai. Jika tidak ada halangan maka saya pun turut berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Di pantai, kami akan bermain sepak bola dan mandi-mandi. Bersama dengan kakak-kakak pendamping dan juga para suster, kami menjamin keamanan mereka, mengingat mereka masih anak-anak dan memiliki rasa penasaran yang tinggi. Jika kami rasa mereka sudah begitu jauh dari pinggiran pantai maka kami meminta agar kembali.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, saya juga turut mendampingi mereka jika ada para donatur yang mengunjungi mereka. Biasanya, kami akan mempersiapkan berbagai hiburan untuk menyambut kedatangan mereka sebagai wujud rasa terima kasih dari kami untuk kebaikan para donatur tersebut.

Itulah beberapa kegiatan yang bisa kulakukan bersama dengan adik-adik panti asuhan. Saya sangat senang dengan mereka. Mereka aktif dan baik. Beberapa dari antara mereka ada yang memiliki bakat yang luar biasa. Ada yang hebat dalam bernyanyi. Ada juga yang hebat dalam bermain organ, bermain sepak bola, bermain voli, memasak dan membuat karya tangan yang bisa dijual kepada orang lain. Sungguh, suatu pengalaman penuh syukur bisa tinggal bersama dengan mereka.

Refleksi Pribadi

Saya sangat bersyukur mendapat pengalaman pastoral bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Kinderdorf St. Antonius Padua. Tinggal bersama mereka, dan mengalami hidup bersama mereka, membuat saya merasa menjadi abang untuk mereka yang menjagai dan juga membimbing mereka. Rasanya saya seperti memiliki keluarga baru.

Itulah kasih yang saya rasakan saat bisa mengalami hidup bersama dengan adik-adik panti asuhan. Kini, setiap kali mengingat mereka aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Saya juga berdoa agar kiranya mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan, dan segala impian serta harapan mereka dapat terwujud di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun