[1] Paham kebangkitan badan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama terdapat juga dalam kisah penganiayaan Raja Antiokhus IV Epifanes terhadap seorang ibu dengan ketujuh anaknya (bdk. 2 Mak 7:9,11,14,36,22-23). Dari kisah ini makna kebangkitan badan dimengerti sebagai pembalasan YHWH kepada bangsa Israel dan bangsa Yunani.Â
Bagi mereka yang tetap setia akan menerima hidup sesudah kematian sementara mereka yang tidak setia dan juga para penganiaya akan mendapatkan siksaan yang kekal (bdk. 2 Mak 7:36). Selain itu makna kebangkitan badan juga dimengerti sebagai pengungkapan kuasa Allah yang memberikan kehidupan dan akan memulihkan kehidupan itu kelak (bdk. 2 Mak 7:22-23).
Sumber
Alkitab. Terjemahan ini diterima dan diakui oleh Konferensi Waligereja Indonesia. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009.
Katekismus Gereja Katolik. Diterjemahkan berdasarkan edisi bahasa Jerman oleh Herman Embuiru. Ende: Arnoldus, 1998.
Levenson, Jon D. Resurrection and Restoration of Israel: The Ultimate Victory of the God of Life. London: Yale University Press, 2006.
Margoliouth, D.S. (ed.), A Commentary on the Book of Daniel. Oxford: Clarendon Press, 1889.
Martin, Ralph. Is Jesus Coming Soon? A Catholic Perspective on the Second Coming. United State of America: Servant Books Ann Arbor, 1997.
O'Collins, Gerald. Christology A Biblical Historical and Systematic Study of Jesus: Second Edition. New York: Oxford University Press, 2009.
Petrus K. Aman, "Kebangkitan Badan dan Kehidupan Kekal. Amin!" dalam Josep Ferry Susanto, (ed.), Credo dan Relevansinya: Ulasan Komprehensif Rumusan Iman Kristiani. Jakarta: Obor, 2014.
Petrus Maria Handoko, "Yesus Turun ke Neraka", dalam Hidup, no. 17 tahun ke-69 (26 April 2015.
Porter, Stanley E. Paul and His Theology. Leiden: Koninklijke Brill NV, 2006.