Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Riwayat Hidup Santo Yohanes Paulus II

24 Juli 2020   11:44 Diperbarui: 24 Juli 2020   11:50 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misa Requiem dipimpin oleh Kardinal Joseph Ratzinger. Pada saat itu Kardinal Joseph Ratzinger bertindak sebagai dekan Dewan Kardinal. Misa penguburan ini dihadiri oleh 180 kardinal dari berbagai negara dan berbagai kepala negara.

Pada tanggal 1 Mei 2011, Paus Benediktus XVI membeatifikasikannya sebagai Beato di lapangan Basilika St. Petrus Roma. Akhirnya, dia dikanonisasikan sebagai orang kudus bersama Paus Yohanes XXIII oleh Paus Fransiskus, pada tanggal 27 April 2014 di Basilika St. Petrus, pada hari Minggu Pertama setelah Paskah (Hari Kerahiman Ilahi).

Landasan Gereja untuk memberikan gelar kudus kepadanya ialah karena peri hidupnya dan aneka mukjizat yang terjadi dan dialami oleh kaum beriman yang sakit setelah berdoa dipusaranya. Mukjizat kesembuhan pertama dialami oleh Sr. Marie Simon-Pierre, biarawati Prancis dari Kongregasi Little Sister of Catholic Maternity (Kongregasi Suster-suster Bersalin) pada Mei 2008.

Dia disembuhkan dari penyakit Parkinson yang dialaminya. Mukjizat kedua terjadi pada 2 April 2009. Seorang anak laki-laki Polandia yang menderita kanker ginjal dan tidak bisa berjalan disembuhkan dari situasi yang dialaminya ini. Di samping kedua mukjizat ini juga terjadi sejumlah mukjizat dalam masa kepemimpinnya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Data ini dimuat dalam artikel Miraculous Healing attributed to John Paul II, di majalah Love one Another, Nomor 5 oleh Sterling Heights pada tahun 2005.

Dia digelari juga Paus Musafir. Sedari awal masa kepausannya (16 Oktober 1978), dia mengadakan 129 kunjungan pastoral di luar Italia, termasuk Indonesia (tahun 1989). Dia mengadakan 146 kunjungan pastoral di Italia dan 317 dari 333 paroki di Roma. Totalnya, dia sudah mengadakan perjalanannya lebih dari seperempat juta kilometer atau 31 kali mengelilingi bumi.

Catatan-catatan:

[1] Yohanes Paulus II mengikuti nama Yohanes Paulus I. Nama Paus Yohanes Paulus diambil dari nama Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI. Karol tetap menggunakan nama Yohanes Paulus II karena tertarik oleh semangat hidup kedua paus tersebut, terutama pada pembaharuan ke dalam (Gereja), perdamaian dengan dunia luar (Paus Yohanes XXIII), upaya untuk mempersatukan kembali umat Kristen, dan pembaharuan liturgi (Paus Paulus VI). [Lihat A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, jilid 9 Tr-Z (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 2006), hlm. 173-179; bdk. Anton Pasaribu dan Sinta Manurung, Mengenal 265 Paus (Bekasi: Kristina Media Pustaka, 2006), hlm. 233.]

[2] Klandestin berasal dari bahasa Latin clandestinus (diam-diam). Klandestin berarti melakukan suatu tindakan atau perbuatan tertentu secara sembunyi-sembunyi, diam-diam atau secara rahasia. [Lihat Victoria Neufeltdt dan David B. Guaralnik, Webster's New World Dictionary of American English (Cleveland & New York: Simon & Schuster, Inc., 1988), hlm. 1338.]

[3] Auxiliary Bishop atau Uskup Auksilier adalah Uskup yang mendampingi Uskup Diosesan dalam seluruh kepemimpinan keuskupan dan mewakilinya jika dia tidak ada atau terhalang. Dalam kepemimpinannya, Uskup Auksilier hendaknya dibekali dengan keterampilan khusus. Uskup Auksilier tidak secara otomatis menggantikan uskup diosesan jika takhta lowong. [Lihat Kitab Hukum Kanonik 1983, (Codex Iuris Canonici 1983), Edisi Resmi Bahasa Indonesia, diterjemahkan oleh Sekretariat KWI (Jakarta: KWI, 2016), Kanon. 403 1 & 2; 405 2. Penulisan selanjutnya, Kitab Hukum Kanonik 1983 akan disingkat KHK, kanon dengan kan., kanon lebih dari satu disingkat dengan kann., paragraf dengan , paragraf lebih dari satu ditulis .]

[4] Paus Paulus VI (Battista Montini) adalah paus yang ke-262. Masa kepemimpinannya sebagai paus berlangsung sejak tahun 1963 hingga tahun 1978. [Lihat Anton Pasaribu dan Sinta Manurung, Mengenal ..., hlm. 229-231.]

[5] Kata "konklaf" (conclave) berasal dari kata Latin 'cum' (artinya bersama atau dengan) ditambah dengan kata 'clavis' (kunci). Konklaf adalah ruang yang dipisahkan untuk pemilihan paus baru oleh para Kardinal yang belum berumur 80 tahun. Para Kardinal dipisahkan sama sekali dari pengaruh dunia luar untuk menjamin pemilihan bebas. Selain itu, seluruh proses pemilihan paus juga disebut konklaf. [Lihat A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, jilid 5 Ko-M (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 2005), hlm. 33; bdk. Kan. 3321 dan Kan. 355.]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun