Proses pengecekan ini mengakibatkan keterlambatan 10 menit bagi shinkansen nozomi 95 yang akan menuju Hakata. Namun informasi berapa lama nozomi 106 terlambat tidak tertulis.
Untuk mengecek dampak keterlambatan nozomi 106 pada jalur Shin-Osaka - Tokyo, atau tokaido line, saya mencoba mengecek kembali twitter resmi JR Tokaido.
Berdasarkan informasi resmi twitter JR Tokaido (@JRC_Shinkan_jp) dengan penyebab yang sama di atas, terjadi juga keterlambatan beberapa shinkansen yang akan menuju Tokyo dari Shin-Osaka (lihat di bawah). Informasi keterlambatan dengan penyebab yang sama terupdate hingga pukul 8:25 dan pada pukul 8:53 jadwal shinkansen tokaido line kembali normal.
Sehingga, dari informasi resmi di atas, penyebab utama keterlambatan shinkansen yang arah Tokyo sekitar pukul 7-8 pagi, mungkin bukan karena ulah turis tersebut, melainkan penyebab lain sesuai yang saya paparkan di atas.
Saya tidak ingin menyalahkan akun kucing putih yang sempat memposting bahwa penyebab keterlambatan shinkansen ke arah Tokyo 10 menit semua adalah akibat ulah turis tersebut.Â
Mungkin pengecekan/keterlambatan shinkansen nozomi 106 dan selfie beberapa rombongan turis terjadi pada saat yang bersamaan. Mungkin juga aksi selfie tersebut menambah keterlambatan shinkansen walaupun hal ini perlu konfirmasi langsung ke pihak JR terkait.
Saya pribadi mengajak agar pembaca/netizen tanah air tidak mudah menghakimi, memaki/mengancam orang lain, khususnya pada turis yang terekam pada video tersebut dan juga pemilik akun kucing putih. Berhentilah mencaci maki satu sama lain dan sibuk mencari kesalahan orang lain.
Terkait etika berfoto dan berkereta di Jepang, perlu rasanya memberi edukasi yang baik karena mungkin banyak turis Indonesia yang belum tahu. Jangankan turis, tidak sedikit orang Jepang masih sering melanggar batas garis kuning ketika mengabadikan momennya (lihat link berikut).
Semoga di kesempatan lain, saya bisa mengshare etika yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kereta api di Jepang.
Mungkin hanya ini yang bisa saya lakukan untuk mengkonfirmasi kebenaran video yang viral tersebut dengan memanfaatkan kemampuan bahasa Jepang saya. Mohon maaf bila ada yang salah dan tidak berkenan.