Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Benarkah Shinkansen Terlambat Karena Ulah Turis Indonesia yang Viral? (2)

7 Januari 2020   17:36 Diperbarui: 8 Januari 2020   20:35 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Shinkansen (sumber : osakastation.com)

Dari postingan saya sebelumnya terkait "Benarkah Shinkansen Terlambat Karena Ulah Turis yang Viral? ", mendapat banyak respons baik positif dan negatif dari pihak pembaca. Alhamdulillah, pihak kucing putih juga sudah memberi informasi yang lebih detail terkait peristiwa tersebut.

Tulisan yang saya buat sebelumnya tidak lain hanya untuk mencari fakta terkait penyebab utama keterlambatan shinkansen yang terekam di video tersebut, dengan melakukan konfirmasi ke pihak JR. Bukan untuk menghakimi siapa pun, termasuk apakah perbuatan turis itu benar atau salah.

Akibat postingan video yang viral, cukup disesali banyak sekali komentar yang berisi cacian yang ditujukan kepada turis tersebut, hingga komentar yang merendahkan bangsa sendiri.

Ditambah lagi, pihak media di Indonesia yang memberitakan video ini juga tidak melakukan konfirmasi langsung ke pihak JR. Hanya bersandar dari informasi sepihak.

Sedangkan tidak satupun media di Jepang yang memberitakan peristiwa ini. Sehingga rasanya perlu mengkonfirmasi hal ini langsung ke pihak JR.

Konfirmasi pertama yang saya lakukan, adalah melalui situs dan twitter resmi baik JR west dan JR Tokaido (Center) yang bisa diakses publik di mana biasanya memberikan informasi perjalanan shinkansen bila terjadi keterlambatan. Hasilnya sudah disampaikan di postingan sebelumnya.

Karena saya tinggal di Tokyo dan belum ada kesempatan pergi ke stasiun Shin-Osaka di mana video tersebut diambil, saya sudah mengirim email ke pihak JR West terkait video tersebut.

Namun hingga tulisan ini dibuat, belum ada balasan resmi dari JR West. Diharapkan dengan adanya informasi tertulis dari JR, bisa diketahui penyebab sebenarnya.

Karena ada informasi baru yang lebih detail tentang jam video itu diambil, saya mencoba check kembali informasi keterlambatan Shinkansen pada tanggal 31 Desember 2019, khususnya diantara pukul 7-8 pagi sesuai dengan waktu video tersebut diambil.

Seperti yang saya sharing juga pada postingan sebelumnya, memang ada informasi resmi tentang keterlambatan shinkansen mulai pukul 7:03.

Foto 1. Screenshot informasi keterlambatan shinkansen dari JR West
Foto 1. Screenshot informasi keterlambatan shinkansen dari JR West
Berdasarkan informasi resmi JR west di atas (bahasa Jepang), penyebab keterlambatan adalah proses pengecekan shinkansen nozomi 106 dan jalur kereta (Shin-Kobe - Shin-Osaka) karena adanya suara yang tidak normal pada shinkansen tersebut ketika sedang dalam perjalanan dari stasiun Shin-Kobe menuju Shin-Osaka. (lihat foto 1).

Proses pengecekan ini mengakibatkan keterlambatan 10 menit bagi shinkansen nozomi 95 yang akan menuju Hakata. Namun informasi berapa lama nozomi 106 terlambat tidak tertulis.

Untuk mengecek dampak keterlambatan nozomi 106 pada jalur Shin-Osaka - Tokyo, atau tokaido line, saya mencoba mengecek kembali twitter resmi JR Tokaido.

Berdasarkan informasi resmi twitter JR Tokaido (@JRC_Shinkan_jp) dengan penyebab yang sama di atas, terjadi juga keterlambatan beberapa shinkansen yang akan menuju Tokyo dari Shin-Osaka (lihat di bawah). Informasi keterlambatan dengan penyebab yang sama terupdate hingga pukul 8:25 dan pada pukul 8:53 jadwal shinkansen tokaido line kembali normal.

Foto 2. Screenshot akun twitter resmi JR Tokaido
Foto 2. Screenshot akun twitter resmi JR Tokaido
Berdasarkan informasi aplikasi ekitan, Nozomi 106 normalnya berangkat dari stasiun Shin-Osaka pada pukul 7:10 pada tanggal 31 Desember 2019. Karena waktu keberangkatan Nozomi 106 sangat berdekatan dengan jam pengambilan video tersebut, tidak menutup kemungkinan shinkansen yang terekam pada video itu adalah Nozomi 106 atau kereta selanjutnya.

Sehingga, dari informasi resmi di atas, penyebab utama keterlambatan shinkansen yang arah Tokyo sekitar pukul 7-8 pagi, mungkin bukan karena ulah turis tersebut, melainkan penyebab lain sesuai yang saya paparkan di atas.

Saya tidak ingin menyalahkan akun kucing putih yang sempat memposting bahwa penyebab keterlambatan shinkansen ke arah Tokyo 10 menit semua adalah akibat ulah turis tersebut. 

Mungkin pengecekan/keterlambatan shinkansen nozomi 106 dan selfie beberapa rombongan turis terjadi pada saat yang bersamaan. Mungkin juga aksi selfie tersebut menambah keterlambatan shinkansen walaupun hal ini perlu konfirmasi langsung ke pihak JR terkait.

Saya pribadi mengajak agar pembaca/netizen tanah air tidak mudah menghakimi, memaki/mengancam orang lain, khususnya pada turis yang terekam pada video tersebut dan juga pemilik akun kucing putih. Berhentilah mencaci maki satu sama lain dan sibuk mencari kesalahan orang lain.

Terkait etika berfoto dan berkereta di Jepang, perlu rasanya memberi edukasi yang baik karena mungkin banyak turis Indonesia yang belum tahu. Jangankan turis, tidak sedikit orang Jepang masih sering melanggar batas garis kuning ketika mengabadikan momennya (lihat link berikut).

Semoga di kesempatan lain, saya bisa mengshare etika yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kereta api di Jepang.

Mungkin hanya ini yang bisa saya lakukan untuk mengkonfirmasi kebenaran video yang viral tersebut dengan memanfaatkan kemampuan bahasa Jepang saya. Mohon maaf bila ada yang salah dan tidak berkenan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun