Warga Indonesia berbondong datang ke TPS KBRI Tokyo yang berlokasi di Sekolah Republik Indonesia Tokyo mulai sejak pagi pukul 7:30 waktu setempat. Setelah melewati pos pemeriksaan tas, warga antre dengan tertib di area yang telah ditentukan panitia PPLN. Ada 2 area yaitu area DPT (daftar pemilih tetap) dan area DPK (daftar pemilih khusus).
Area DPT dikhususkan bagi warga yang telah terdaftar dan mendapat undangan resmi  dari PPLN. Sedangkan area DPK dikhususkan bagi warga Indonesia yang tinggal di Jepang namun belum mendaftar atau warga Indonesia yang sedang berada di Jepang sementara dan membawa formulir A5.
TPS rencananya akan dibuka pukul 8:00, namun peserta baru dipanggil masuk mulai pukul 8:30 karena keberatan salah satu saksi capres nomor urut 02 terkait perbedaan jumlah surat suara.
Untuk surat suara pilpres tertulis 1232 surat di data, namun setelah dihitung surat suara berjumlah 1229, atau kurang 3 surat. Selain itu, surat suara untuk pileg berjumlah lebih dari 1250, sehingga untuk menyamai jumlah surat suara pilpres, sekitar 20 lebih surat suara pileg dimusnahkan. Setelah keberatan saksi ditulis dalam berita acara, proses pencoblosan akhirnya bisa dimulai.
Setelah menunjukkan undangan resmi, peserta diarahkan menuju ke balai Indonesia yang menjadi tempat pencoblosan. Kemudian petugas akan mengecek undangan tersebut melalui komputer, setelah itu baru mendapat nomor urut pencoblosan.
Berbeda dengan kotak suara di tanah air yang terbuat dari kardus, kotak suara di Jepang terbuat dari plastik mika yang cukup kuat dan transparan.
Untuk menghilangkan rasa lapar setelah mengantre cukup lama, tersedia juga bazar yang menyediakan menu khas tanah air seperti bakso, siomay dan sate. Kepadatan orang dan adanya bazar mengingatkan suasana lebaran Idul Adha di Tokyo.
Waktupun sudah menunjukkan jam 4 sore lebih, namun antrean bukan bertambah pendek malah semakin panjang dan padat. Terlihat begitu besar antusias warga pada pemilu kali ini khususnya pada pilpres. Bahkan tidak sedikit yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya setelah tinggal berpuluh tahun di Jepang.
Pemungutan suara di Jepang baik yang mencoblos melalui TPS dan pos akan dihitung tanggal 17 April nanti mulai pukul 15:00 waktu Jepang. Bila pada pilpres 2014 lalu memakan waktu hingga pukul 1 pagi untuk proses penghitungannya, tahun ini diperkirakan bisa lebih lama lagi.
Dengan banyaknya warga yang mengantre berjam-jam di TPS khususnya di luar negeri, semoga pihak KPU dan PPLN bisa mempertimbangkan waktu pencoblosan yang berbeda antara DPK dan DPT serta pemilihan melalui pos yang tidak perlu proses antrean bisa lebih digencarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H