Beberapa hal yang menyebabakan hasil belajar matematika belum mencapai KKTP yaitu pembelajaran matematika menuntut peserta didik untuk memahami konsepnya terlebih dahulu. Guru sudah menggunakan pembelajaran yang bervariatif, namun masih tetap ada saja peserta didik yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan sehingga mereka tidak paham akan apa yang dijelaskan oleh guru.
Mereka kurang fokus terhadap pembelajaran yang disampaikan, hal ini ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang jalan-jalan, suka bercerita atau bercanda dengan temannya. Oleh karena itu, guru perlu untuk menggunakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif secara langsung dalam proses pembelajaran, contohnya seperti pembelajaran berbasis masalah, sehingga mereka akan sibuk dalam memecahkan masalah yang diberikan dan tidak memiliki waktu untuk jalan- jalan, bercerita atau bergurau dengan temannya.
Dengan masalah tersebut maka akan berdampak pada proses pengerjaan tugas yang diberikan. Ketika diminta untuk mengerjakan, peserta didik yang belum paham dengan materi yang disampaikan karena tidak memperhatikan tadi mereka akan lambat dalam mengerjakan bahkan tidak selesai dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu, dengan kegiatan jalan-jalan, bercera atau bergurau menjadikan terkadang menjadikan peserta didik ada yang berkelahi di dalam kelas. Sehingga guru perlu untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik bekerjasama dengan temannya dan saling berdiskusi dalam mengerjakan tugas sehingga rasa solidaritas semakin tinggi.
- PPL 1
Kerjasama peserta didik menggunakan model problem based learning pada kegiatan pembelajaran diperoleh persentase rata-rata pada PPL 1 sebesar 69.52% dan berada pada kategori baik. Rata-rata perolehan hasil belajar peserta didik pada PPL 1 yang dinilai menggunakan soal evaluasi sebesar 72.41. Peserta didik yang dinyatakan tuntas belajar di atas KKTP Â 73 yaitu sebanyak 16 anak dengan persentase 57.14% dan berada pada kategori cukup. Sedangkan peserta didik yang dinyatakan belum tuntas belajar yaitu sebanyak 13 peserta didik dengan persentase 42.86%. Sehingga hasil belajar pratindakan mengalami peningkatan pada PPL 1 sebesar 24.82%. Hasil belajar pratindakan terlihat jumlah peserta didik yang tuntas yaitu 11 anak dengan persentase 39.29% dan nilai rata-rata kelas 69.50 meningkat menjadi jumlah peserta didik yang tuntas yaitu 16 dengan persentase 57.14% dan nilai rata- rata 74,18 pada PPL 1.
Pada PPL 1 ini belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian, maka ada beberapa hal perlu diperbaiki pada PPL 2 antara lain:
- Peserta didik harus lebih meningkatkan kemampuan kerjasama dalam kegiatan berdiskusi, karena meskipun persentase rata-rata kerjasama peserta didik sudah 69.52% namun hal ini dapat meningkat lagi jika peserta didik mau untuk saling menghargai satu sama lain.
- Guru harus menyampaikan materi dengan semenarik mungkin, supaya peserta didik mau memperhatikan. Guru mengingatkan agar peserta didik mencatat materi pembelajaran serta hasil diskusi
- Guru perlu mengkondisikan peserta didik agar dapat tertib selama proses pembelajaran.
- Masih ada peserta didik yang tidak ingin bekerja kelompok.
- Peserta didik diingatkan untuk bersikap tenang ketika kegiatan tes berlangsung.
- Persentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 57.14% dan berada pada kategori cukup. Namun masih terdapat 13 peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai KKTP Â yang telah ditetapkan.
- PPL 2
Kerjasama peserta didik menggunakan model problem based learning pada kegiatan pembelajaran diperoleh persentase rata-rata pada PPL 2 sebesar 85.48% dan berada pada kategori baik sekali. Berikut merupakan tabel peningkatan kerjasama peserta didik pada PPL 1 dan PPL 2.
Tabel 2. Peningkatan Kerjasama Peserta Didik
PPL
Jumlah Persentase Kerjasama
Rata-rata Persentase
Peningkatan