Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pendidik, peneliti, dan motivator berdedikasi mencetak generasi unggul lewat inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai Pengawas Madrasah, aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Berkomitmen mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi-kearifan lokal serta peningkatan profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Pembiasaan ke Kesadaran: Transformasi Pendidikan Karakter Masa Kini

21 Januari 2025   14:48 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus utama pendidikan di Indonesia masih berkutat pada pencapaian akademik. Orang tua, siswa, bahkan guru sering menganggap pendidikan karakter hanya sebagai tambahan, bukan bagian penting dari kurikulum utama. Akibatnya, program pendidikan karakter sering kali dijalankan hanya untuk "menyenangkan" atasan, bukan karena kesadaran mendalam.

Mengutip Socrates, "Education is the kindling of a flame, not the filling of a vessel." Pola pikir yang belum berubah ini mencerminkan pendekatan pendidikan yang hanya berorientasi pada pengisian pengetahuan, tanpa menggugah kesadaran dan pemahaman mendalam siswa tentang nilai-nilai yang diajarkan.

Solusi: Waktunya Berinovasi!

Agar pendidikan karakter benar-benar memberikan dampak signifikan, kita membutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan menyeluruh. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan:

1. Ubah Fokus ke Pendidikan Pola Pikir

Daripada sekadar mendorong pembiasaan, ajak siswa memahami alasan di balik kebiasaan itu. Contohnya, daripada hanya meminta mereka bangun pagi, buat diskusi interaktif tentang manfaat kebiasaan tersebut terhadap produktivitas dan kesehatan. Pendekatan ini akan membuat siswa lebih sadar dan termotivasi.

Seperti yang dikatakan oleh John Dewey, "Education is not preparation for life; education is life itself." Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kehidupan siswa, bukan sekadar aktivitas tambahan.

2. Maksimalkan Teknologi untuk Pendidikan Karakter

Teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk menanamkan nilai-nilai karakter:

  • Aplikasi Edukasi: Gunakan aplikasi yang memantau kebiasaan siswa, seperti mencatat kebiasaan positif harian atau memberikan penghargaan digital untuk pencapaian tertentu.

  • Konten Interaktif: Buat video, simulasi, atau permainan edukasi yang mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, toleransi, dan disiplin.

3. Perkuat Kerja Sama Catur Pusat Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun