Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pendidik, peneliti, dan motivator berdedikasi mencetak generasi unggul lewat inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai Pengawas Madrasah, aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Berkomitmen mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi-kearifan lokal serta peningkatan profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Seni Mendengarkan (The Art of Listening): Jalan Menuju Hati dan Pikiran Orang Lain

16 Januari 2025   06:34 Diperbarui: 16 Januari 2025   06:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam Islam, mendengarkan memiliki nilai spiritual yang tinggi. Allah SWT berfirman:
"Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal." (QS Az-Zumar: 18)

Ayat ini mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan hati yang terbuka, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk memahami pesan-pesan kebaikan yang datang dari-Nya.

Belajar Mendengarkan, Belajar Menghargai

Seni mendengarkan adalah seni menghargai. Ketika kita benar-benar mendengarkan, kita tidak hanya belajar tentang orang lain, tetapi juga belajar tentang diri kita sendiri. Kita akan menemukan bahwa dunia ini penuh dengan cerita, pelajaran, dan hikmah yang sebelumnya luput dari perhatian kita.

Hari ini, mari kita mulai dengan mendengarkan lebih baik. Beri ruang bagi orang lain untuk didengar, dan kita akan melihat bagaimana dunia menjadi tempat yang lebih damai dan penuh pengertian.

Seni mendengarkan bukan hanya tentang mendengar suara, tetapi juga memahami hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun