Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pak DE adalah guru yang mendedikasikan hidupnya untuk meraih keridhaan Allah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mencari Kebermaknaan Ber-Tuhan di Tengah Keramaian Dunia: Refleksi atas Ateisme Praktis

4 Januari 2025   07:09 Diperbarui: 4 Januari 2025   07:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengatasi ateisme praktis bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah tekanan dunia modern. Namun, langkah-langkah kecil dapat dilakukan untuk membawa kembali Tuhan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Refleksi Harian

Luangkan waktu untuk merenung setiap hari, misalnya sebelum tidur. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya sudah melibatkan Tuhan dalam tindakan saya hari ini?"

  1. Memulai Hari dengan Kesadaran Keber-Tuhan-an

Awali setiap pagi dengan doa yang tulus, bukan sekadar formalitas. Jadikan momen pagi sebagai waktu untuk memperbarui niat dan memfokuskan hidup pada ridha Tuhan.

  1. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Ibadah bukan hanya tentang rutinitas, tetapi tentang menghadirkan hati. Misalnya, dalam shalat, usahakan untuk benar-benar fokus dan memahami makna dari setiap gerakan dan bacaan.

  1. Mengintegrasikan Nilai Spiritual dalam Aktivitas Sehari-hari

Ketika bekerja, belajar, atau berinteraksi dengan orang lain, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah tindakan ini sesuai dengan nilai-nilai yang Tuhan ridai?"

  1. Kurangi Ketergantungan pada Teknologi

Batasi waktu untuk aktivitas yang tidak produktif, seperti scrolling media sosial atau binge-watching. Gunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada Tuhan, seperti membaca Al-Qur'an atau berdzikir.

  1. Berkomunitas dengan Orang-orang yang Menginspirasi

Bergaul dengan komunitas yang mendukung pengembangan spiritual dapat membantu menjaga semangat dan konsistensi.

Tantangan dan Peluang di Era Teknologi AI

Kehadiran teknologi AI membawa tantangan baru. Di satu sisi, teknologi ini dapat membuat manusia semakin jauh dari nilai-nilai spiritual karena menggantikan banyak aspek kehidupan manusia dengan otomatisasi. Namun, teknologi juga bisa menjadi alat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, seperti menggunakan aplikasi pengingat shalat atau belajar agama melalui platform online.

Kuncinya adalah bagaimana manusia mengelola teknologi ini agar tetap menjadi sarana, bukan tujuan. AI seharusnya tidak menggantikan kesadaran manusia untuk selalu melibatkan Tuhan dalam hidupnya.

Penutup: Saatnya Merefleksikan Hidup Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun