Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pak DE adalah guru yang mendedikasikan hidupnya untuk meraih keridhaan Allah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mereka yang Hanya Ingin Didengar: Menutup Ruang Dialog dalam Kehidupan Kita

12 Desember 2024   06:06 Diperbarui: 12 Desember 2024   06:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hubungan yang Renggang
Komunikasi yang tidak seimbang akan menciptakan jarak dalam hubungan, baik itu dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

  • Kurangnya Perspektif Baru
    Menutup diri dari pendapat orang lain berarti kehilangan kesempatan untuk belajar dan memahami sudut pandang yang berbeda.

  • Lingkaran Sosial yang Terbatas
    Orang cenderung menjauh dari individu yang terlalu mendominasi percakapan atau tidak mau mendengarkan.

  • Stagnasi Emosional dan Intelektual
    Ketika seseorang hanya mendengar suaranya sendiri, mereka cenderung tidak berkembang secara emosional maupun intelektual.

  • Belajar Membuka Ruang Dialog

    Mengatasi kebiasaan ini membutuhkan kesadaran dan upaya untuk memperbaiki pola komunikasi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

    1. Latih Kemampuan Mendengarkan Aktif
      Mendengarkan bukan sekadar diam, tetapi memahami apa yang dikatakan orang lain tanpa menghakimi atau merencanakan balasan.

    2. Hargai Perbedaan Pendapat
      Mengakui bahwa setiap orang berhak memiliki opini adalah langkah penting dalam menciptakan dialog yang sehat.

    3. Berikan Ruang untuk Bicara
      Dalam percakapan, beri kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Hindari mendominasi pembicaraan.

    4. Refleksi Diri
      Evaluasi pola komunikasi Anda. Apakah Anda lebih sering berbicara daripada mendengarkan? Jika ya, cari tahu penyebabnya dan cobalah untuk berubah.

    Membangun Dunia yang Lebih Inklusif

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun