Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pak DE adalah guru yang mendedikasikan hidupnya untuk meraih keridhaan Allah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seni Mengelola Stres Bagi Guru: Tips dari Praktisi

8 Desember 2024   05:38 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesi guru merupakan pekerjaan mulia. Bagaimana tidak, ditangan mereka peradaban dibangun secara berkelanjutan, terutama dalam penyiapan pondasinya. Bahkan sumber daya manusia pembangun peradaban itu pun dipersiapkan melalui sentuhan tangan para guru. Namun, di balik kemuliaannya, banyak tantangan yang bisa memicu stres. Menghadapi murid dengan berbagai karakter, menyiapkan materi ajar, menyelesaikan administrasi, hingga menghadapi tuntutan orang tua---semua ini dapat menjadi sumber tekanan. Jadi, bagaimana seorang guru bisa tetap sehat fisik dan mental sambil terus memberikan yang terbaik untuk siswa?
Berikut adalah beberapa tips sederhana namun efektif yang bisa kita praktikkan:

1. Mulailah Hari dengan Positif

Sebelum berangkat ke sekolah, luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang kita sukai. Apakah itu mendengarkan musik, membaca buku inspiratif, atau sekadar menyeruput kopi sambil menikmati udara pagi. Bagi kita yang muslim, alangkah baiknya memulai hari dengan tahajjud, salat subuh berjamaah di masjid, zikir pagi, membaca Al Qur'an dan salawat. Pikiran yang positif di pagi hari akan membantu Anda menghadapi hari yang padat dengan lebih ringan.

2. Manfaatkan Teknik Pernapasan

Ketika stres mulai muncul, berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Teknik pernapasan 4-7-8 bisa dicoba: tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan selama 8 detik. Teknik ini membantu menenangkan pikiran dan memperlambat detak jantung.

3. Jangan Ragu untuk Berbagi Cerita

Bicarakan apa yang kita rasakan kepada rekan sejawat, walaupun tidak semuanya juga mesti disampaikan. Guru-guru lain pasti memahami tekanan yang kita alami. Selain meringankan beban, berbagi pengalaman sering kali membawa solusi tak terduga.

4. Atur Prioritas

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Fokuslah pada tugas-tugas utama yang benar-benar penting. Delegasikan tugas jika memungkinkan. Ingat, kita tidak harus sempurna sepanjang waktu. Sikap perfeksionis hanya menambah beban pikiran dan tenaga serta penundaan pekerjaan.

5. Berikan Waktu untuk Hobi

Saat selesai mengajar, sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kita sukai, seperti berkebun, memasak, atau menonton film favorit. Hobi bukan sekadar pelarian, tetapi juga cara untuk menyegarkan pikiran. Melepaskan energi tekanan melalui penyaluran hobi akan menyehatkan mental kita.

6. Jangan Lupakan Olahraga

Berjalan-jalan santai atau bersepeda di sekitar rumah selama 20 menit saja sudah cukup untuk mengurangi stres. Olahraga merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon bahagia. Apalagi menyempatkan diri menatap semburat merah di ufuk langit pada pagi dan senja hari, akan memicu produksi melatonin, hormon yang sangat mempengaruhi kualitas tidur malam kita. Bagi yang kesulitan tidur (insomnia), cara ini sangat manjur mengatasinya.

7. Istirahat Berkualitas

Tidur cukup adalah kunci utama menjaga kesehatan mental. Saat tidur lelap, tubuh secara sistematis me"release" segala toksik yang menjadi residu dalam tubuh fisik dan mental kita. Pastikan Anda tidur minimal 6 jam setiap malam, idealnya 7-8 jam dan hindari perangkat elektronik sebelum tidur untuk mendapatkan kualitas istirahat yang optimal.

8. Ingat Tujuan Mulia Anda

Ketika stres menghampiri, ingatlah kembali alasan mengapa Anda memilih menjadi guru. Anda tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga membentuk masa depan generasi muda.
Mengelola stres adalah seni yang bisa dipelajari. Anda tidak sendiri---setiap guru menghadapi tekanan dalam berbagai bentuk. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa tetap produktif, sehat, dan bahagia dalam menjalankan profesi Anda.
Karena pada akhirnya, guru yang bahagia adalah guru yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa-siswanya. Jadi, yuk mulai praktikkan seni mengelola stres hari ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun