Profesi guru merupakan pekerjaan mulia. Bagaimana tidak, ditangan mereka peradaban dibangun secara berkelanjutan, terutama dalam penyiapan pondasinya. Bahkan sumber daya manusia pembangun peradaban itu pun dipersiapkan melalui sentuhan tangan para guru. Namun, di balik kemuliaannya, banyak tantangan yang bisa memicu stres. Menghadapi murid dengan berbagai karakter, menyiapkan materi ajar, menyelesaikan administrasi, hingga menghadapi tuntutan orang tua---semua ini dapat menjadi sumber tekanan. Jadi, bagaimana seorang guru bisa tetap sehat fisik dan mental sambil terus memberikan yang terbaik untuk siswa?
Berikut adalah beberapa tips sederhana namun efektif yang bisa kita praktikkan:
1. Mulailah Hari dengan Positif
Sebelum berangkat ke sekolah, luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang kita sukai. Apakah itu mendengarkan musik, membaca buku inspiratif, atau sekadar menyeruput kopi sambil menikmati udara pagi. Bagi kita yang muslim, alangkah baiknya memulai hari dengan tahajjud, salat subuh berjamaah di masjid, zikir pagi, membaca Al Qur'an dan salawat. Pikiran yang positif di pagi hari akan membantu Anda menghadapi hari yang padat dengan lebih ringan.
2. Manfaatkan Teknik Pernapasan
Ketika stres mulai muncul, berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Teknik pernapasan 4-7-8 bisa dicoba: tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan selama 8 detik. Teknik ini membantu menenangkan pikiran dan memperlambat detak jantung.
3. Jangan Ragu untuk Berbagi Cerita
Bicarakan apa yang kita rasakan kepada rekan sejawat, walaupun tidak semuanya juga mesti disampaikan. Guru-guru lain pasti memahami tekanan yang kita alami. Selain meringankan beban, berbagi pengalaman sering kali membawa solusi tak terduga.
4. Atur Prioritas
Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Fokuslah pada tugas-tugas utama yang benar-benar penting. Delegasikan tugas jika memungkinkan. Ingat, kita tidak harus sempurna sepanjang waktu. Sikap perfeksionis hanya menambah beban pikiran dan tenaga serta penundaan pekerjaan.
5. Berikan Waktu untuk Hobi
Saat selesai mengajar, sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kita sukai, seperti berkebun, memasak, atau menonton film favorit. Hobi bukan sekadar pelarian, tetapi juga cara untuk menyegarkan pikiran. Melepaskan energi tekanan melalui penyaluran hobi akan menyehatkan mental kita.
6. Jangan Lupakan Olahraga
Berjalan-jalan santai atau bersepeda di sekitar rumah selama 20 menit saja sudah cukup untuk mengurangi stres. Olahraga merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon bahagia. Apalagi menyempatkan diri menatap semburat merah di ufuk langit pada pagi dan senja hari, akan memicu produksi melatonin, hormon yang sangat mempengaruhi kualitas tidur malam kita. Bagi yang kesulitan tidur (insomnia), cara ini sangat manjur mengatasinya.
7. Istirahat Berkualitas
Tidur cukup adalah kunci utama menjaga kesehatan mental. Saat tidur lelap, tubuh secara sistematis me"release" segala toksik yang menjadi residu dalam tubuh fisik dan mental kita. Pastikan Anda tidur minimal 6 jam setiap malam, idealnya 7-8 jam dan hindari perangkat elektronik sebelum tidur untuk mendapatkan kualitas istirahat yang optimal.
8. Ingat Tujuan Mulia Anda
Ketika stres menghampiri, ingatlah kembali alasan mengapa Anda memilih menjadi guru. Anda tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga membentuk masa depan generasi muda.
Mengelola stres adalah seni yang bisa dipelajari. Anda tidak sendiri---setiap guru menghadapi tekanan dalam berbagai bentuk. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa tetap produktif, sehat, dan bahagia dalam menjalankan profesi Anda.
Karena pada akhirnya, guru yang bahagia adalah guru yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa-siswanya. Jadi, yuk mulai praktikkan seni mengelola stres hari ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H