Uncal ini menjanjikan akan membawa sejumlah masyarakat dengan cara mengumpulkan foto copy-an Kartu  Tanda Penduduk (KTP) masyarakat tertentu yang disebutnya akan memberikan dukungan pada si kandidat.Â
Padahal kenyataannya, sampai masa pemilu  berakhir, biasanya janji-janji mereka tidak sepenuhnya ditepati. Upaya pertelikungan yang dianggapnya receh dan kagok tersebut, tidak begitu dipersoalkan oleh si kandidat.
2. Tim Sukses
Uncal ini merupakan hasil rekrutan  si kandidat sendiri yang diambil dari orang-orang yang dianggapnya memiliki kapasitas berpolitik meyakinkan. Seperti  para penggiat partai, akademisi,  pengamat politik, praktisi survey atau pun hanya sekedar teman di organisasi profesi yang dinilainya pandai berbicara politik.Â
Nah, karena merasa dibutuhkan, kelompok ini modusnya lebih terorganisir. Selain minta bayaran sesuai kontrak kerja, mereka juga meminta berbagai fasilitas operasional yang harus disediakan sesuai kebutuhan yang diinventarisirnya (dana recruiting massa, transportasi, jaminan kesehatan, akomodasi, konsumsi).
Kelompok ini selalu tampak paling  ngotot dalam memperjuangkan kepentingan si kandidat. Baik disaat berurusan dengan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), atau pun dengan para  pesaing si kandidat.
Padahal sering luput dari pengamatan si kandidat,  beberapa oknum tim sukses ini ada yang main mata dengan pesaing lain. Diam-diam mereka mengkalkulasi kekuatan-kekuatan  diantara kandidat yang sedang  bersaing.Â
Sering kejadian, oknum mbalelo ini hengkang meninggalkan kandidat yang pertama kali didukungnya untuk loncat ke kandidat lain yang lebih kuat posisi politik dan finansialnya.
3. Makelar Kartu
Uncal jenis  ini merupakan para petualang yang berperilaku layaknyai seorang salesman. Bermodalkan foto copy-an ribuan KTP, ia menawarkan pada si kandidat dukungan (yang seolah-olah) resmi dari masyarakat yang berhasil dikumpulkannya.Â
Untuk sejumlah foto copy-an KTP yang disetorkannya itu, ia minta bayaran nominal puluhan ribu rupiah untuk per kepalanya. Dalam prakteknya, tawaran itu tidak hanya diajukan ke satu kandidat saja, melainkan semua kandidat didatanginya.Â