Kedua, tentukan prioritas pribadi dan tujuan keuangan. Setelah menyusun situasi keuangan saat ini, lalu tentukan alokasi dana untuk pembiayaan usaha. Â Biaya yang biasa dikeluarkan untuk keperluan rumah tangga, nominalnya dikurangi untuk dana operasional perusahaan.
Ketiga, membuat dan mempertahankan anggaran.  Biasanya tidak sulit membuat catatan pembelanjaan bulanan.Yang sulit adalah melaksanakannya. Diperlukan disiplin diri untuk membayar pembelanjaan yang tidak rasional atau semaunya dan mencatat seluruh pembelanjaan secara rinci dalam sistem pembukuan yang terjadwalkan. Sikap disiplin terhadap anggaran tersebut  akan memberi beberapa keuntungan, diantaranya adalah  memiliki persediaan uang tunai untuk membeli berbagai keperluan penting.Â
Keempat, mempersiapkan dana darurat. Salah satu cara pengeloaan  keuangan yang baik adalah upaya menyisihkan uang tunai untuk kejadian tak terduga. Seperti kehilangan pekerjaan, sakit atau mobil rusak. Menurut beberapa ahli keuangan, jumlah nominal yang bagus untuk disisihkan, jumlahnya kira-kira 10% dari jumlah pendapatan per bulan.  Dana darurat tersebut diharapkan bisa mem-back up pengeluaran perusahaan selama tiga atau enam bulan ke depan.
Kelima, mempersiapkan tabungan pensiun. Keinginan untuk pensiun akan terasa sulit tanpa adanya dana pensiun yang menopangnya. Berbagai jaminan sosial yang diberikan pemerintah hanya dapat memenuhi 40% Â dari kebutuhan pensiun kita. Makanya banyak perusahaan memberikan jaminan pemberian masa berhenti kerja tidak lagi dalam bentuk dana pensiun, tapi hanya berupa pesangon sekali putus saja. Memang ada sebagian perusahaan yang menerapkan kebijakan bagus.Â
Secara diam-diam menyediakan dana pensiun bagi para pekerjanya, yaitu dengan cara memotong gaji karyawan per bulannya. Tapi yang lebih baik lagi, Â sebaiknya kita sendiri harus bisa menyisihkan 10% hingga 20% Â dari pendapatan untuk masa pensiun nanti untuk ditabung di bank-bank yang mendapat jaminan penuh pemerintah..
Keenam, melunasi hutang. Seringkali  hutang menjadi kendala untuk memperoleh hasil usaha yang memuaskan. Karena sebagian besar hutang pasti ada bunganya. Apalagi kalau kita sering mencicil hutang dalam jumlah selalu kurang dari kewajiban yang harus dibayarkan, akan berakibat mengalami proses lama untuk bisa lepas dari lilitan hutang yang memusingkan. Â
Paling-paling cara terpendek yang  harus dilakukan adalah mencari pinjaman kredit berbunga rendah dan berjangka waktu singkat.  Terpaksa melakukan gali lobang tutup lobang untuk menutup pinjaman pinjaman sebelumnya yang berbunga tinggi. Terapkan strategi terbaik dengan memusatkan uang lebih untuk membayar hutang terbesar,  setelah itu lunas, baru melunasi hutang-hutang lain yang lebih ringan beban cicilannya.  Hindari mendapat pinjaman dana cepat dari rentenir berkedok malaikat pemberi bantuan dana.
Ketujuh, jadwalkan laporan kemajuan rutin.  Proses pengelolaan uang secara baik merupakan masa depan cerah bagi kegiatan usaha yang kita kelola. Penjadwalan laporan rutin hingga akhir tahun,  dapat digunakan sebagai upaya evaluasi situasi keuangan kita. Dari penjadwalan tersebut kita akan selalu bisa mengetahui seberapa banyak  pendapatan, tabungan, pengeluaran, serta  kekayaan bersih yang kita miliki. Selanjutnya anggaran yang tersedia dapat digunakan untuk menentukan kemajuan keuangan apa yang telah dicapai, sehingga bisa digunakan untuk membiayai rencana-rencana usaha lain yang berprospek masa depan cerah.Â
Ketujuh strategi di atas, merupakan langkah mandiri dan bertanggungjawab atas dana mudah yang didapat dari kebijakan keuangan pemerintah untuk membantu masyarakat agar bisa melangsungkan hidup dan kehidupannya.
Selamat menikmati durian jatuh. Semoga kelezatannya tidak membikin pusing kepala dimasa pandemi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H