Mohon tunggu...
dedi s. asikin
dedi s. asikin Mohon Tunggu... Editor - hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Money

Singkong dan Bahan Bakar Nabati

4 Mei 2021   09:44 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:04 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon pula pemerintah sudah merancang pendirian 11 industri pengolahan singkong menjadi bioethanol dan jarak pagar untuk biodessel. Rancang biayanya akan mencapai 200 trilyun yang akan ditanggung renteng pemerintah dan BUMN. Rencananya akan ditanam 6 juta hektar untuk kedua jenis tanaman itu.

Namun sayang program ini ibarat nyanyian Tety Kadi "layu sebelum berkembang". Persoalannya pertama, harga minyak fosil keburu terjun lagi. Bahkan pernah menyentuh harga $.30 per barel. Persoalan ke dua mungkin sulit memperoleh investasi domestik senilai 200 trilyun. Wallahu a'lam.

Dengan tulisan ini saya ingin membangun keyakinan bahwa singkong memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Ia bukanlah komoditas rendahan. Bukan lagi cuma makanan orang miskin. Selain dengan teknologi baru singkong, dapat diolah menjadi berbagai kepentingan. Untuk industri dan bahan makanan. Dengan pengolahan menjadi Mocaf singkong menjadi makanan yang enak di mulut dan nyaman di perut. Tanaman itu juga bisa diolah menjadi bahan bakar pengganti bensin.

Gerakan menanam "sampeu" itu sekarang mulai terdengar. Di Jawa Barat sudah ada instruksi Gubernur. Itu diakui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Jafar Ismail. Menurut dia, penggalaan singkong akan difokuskan di Jabar Selatan. Di sana banyak "lahan bengong " bekas perkebunan yang kini terlantar. Di Cianjur sudah diperoleh 5 ribu hektar yang bisa segera dimanfaatkan untuk menanam singkong. Akan bekerja sama dengan PTP VIII kata Jafar.

Akan terus diinventarisir, tambah dia  dalam sambutan pelantikan pengurus Masyarakat Singkong Jawa Barat di Lembang beberapa waktu lalu.

Program petani melineal yang sedang diusung pemprov Jabar mungkin salah satunya untuk pengembangan kembali tanaman singkong itu.- ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun