Pada saat "diadakan rapat", salah seorang penumpang mengajukan diri akan membayar tolnya sendiri. Kebetulan Bapak itu punya kartu tol Brizzi dan saldonya cukup untuk lewat tol. Baik sekali Bapak ini. Karena kemurahan hati Bapak ini, menolong 18 penumpang lainnya menjadi lebih cepat sampai di Solo (+/- 3 jam kemudian) dan Jogjakarta (tambah +/- 2 jam lagi).
Kalau kita naik bis ketemu dengan case di atas, berarti kita saat itu sangat beruntung. Tapi kalau tidak, kita haruskan siapkan fisik dan mental untuk menikmati naik bis ke Jogjakarta. Waktunya akan lama (+/- 9 jam kalau lancar), tiba-tiba bis akan ngerem mendadak menghindari kecelakaan, tubuh anda akan dibanting ke kiri dan ke kanan, atau malah tiba-tiba merasakan loncatan atau terjun/turunan yang tiba-tiba karena kondisi jalan.
Suara klakson bis yang berisik minta pengguna jalan lain untuk lebih waspada, jalan bis jadi pelan karena mengikuti truk yang sarat muatan dan berbagai hambatan lainnya, banyak lagi faktor yang membuat perjalanan tidak nyaman. Semoga ke depan ada bis AKAP/AKAD yang secara rutin melewati jalan tol, meski dengan konsekuensi ongkos bisnya menjadi mahal.
Jika semua kenderaan sudah lewat tol, meski berat dan terpaksa, tentu kewaspadaan dalam berkendera di jalan tol tetap jadi perhatian utama. Sayangnya, mentang-mentang sudah di jalan tol dan bayar, masih banyak ditemui pengendara yang seenaknya.
Rambu-rambu yang ada di sepanjang jalan tol dicuekin, diterabas, tanpa memikirkan atau mengabaikan hak dan kewajiban berkenderaa, tanpa memikirkan pengguna jalan tol lain, tanpa mempertimbangkan safety ride di jalan tol. Misalnya batas maksimal/minimal kecepatan tidak diperhatikan, kecepatan minimal (santai) tapi di jalur kanan, rambu-rambu dianggap bagian dari view selama menikmati jalan tol, dan banyak lagi.
Dan itu bukan etika sopan santun berkenderaa yang baik. Kalau anda menemukan atau melihat pengendara mobil yang tidak beretika tersebut, pasti dia sedang mempertontonkan kelebihan kenderaannya yang bagus dan mahal, tapi tidak mengerti atau tidak punya etika dan sopan santun di jalan raya.
Anda jangan terpengaruh dengan cara berkenderaa yang tidak beretika dan tidak sopan tersebut. Tetap pertahankan etika, kesopanan dan integritas Anda berkendara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H