Beberapa saat lalu, PSSI mengumumkan pemanggilan pemain timnas indonesia yang akan berlaga pada FIFA Matchday bulan Maret ini melawan Burundi. Shin Tae Young Selaku pelatih indonesia memilih 29 pemain terbaik pilihannya. Â
Pemain yang dipanggl didonimasi nama - nama lama yang sering bulak balik timnas, diantaranya Witan Sulaiman, Egi Maulana, Jordi Amat, Marc Klok, Fachrudin Aryanto dan lainnya. Sementara ada beberapa wajah baru yang dipanggil STY untuk melengkapi squad, antara lain Yance Sayuri, Shyne Pattynama dan Rico Simanjuntak (pertama dipanggil era STY). Ada juga beberapa pemain U-20 yang kembali dilibatkan, antara lain Daffa Fasya, Doni Tri Pamungkas dan Muhammad Ferrari.
Namun seperti biasa, dalam setiap pemanggilan pemain selalu ada pro kontra yang menghiasi, tak terkecuali saat ini, banyak pihak yang menilai bahwa pemanggilan pemain yang dilakukan STY saat ini  kurang tepat. Penilaian tersebut datang dari penggemar sampai pelaku sepakbola sekalipun mempertanyakan pemanggilan pemain ini. Protes tersebut misalnya saja soal pemanggilan Witan Sulaiman dan Nadeo  yang dinilai underperform di klub, Fachrudin dan Egi Maulana yang baru saja proses pemulihan cidera, selain itu STY juga tidak memanggil nama - nama yang sedang moncer di liga, misalnya saja Stefano Lilipaly.
Bahkan Stefano Lilipaly langsung mengungkapkan rasa kekecewaannya saat namanya tidak terpilih. Ia langsung membuat  pernyataan kontroversial di postingan Instagram story nya. Saat itu Lilipaly memposting sebuah kata yang langsung menjadi bahan gunjingan netizen sepakbola Indonesia. Kata tersebut adalah "Lucu", satu kata yang sarat tafsir, namun netizen sepakbola langsung mengaitkannya dengan pemanggilan pemain Timnas.
Memang Lilipaly tidak pernah menjelaskan tujuan dia memposting kata "Lucu" tersebut, tapi kemungkinan besar postingan tersebut merupakan bentuk kekecewaan sang pemain yang sangat ingin membela negaranya. selain itu karena ia juga sedang onfire di liga 1 Indonesia karena sudah mengoleksi 7 gol dan 8 asist. Namun belakangan, Lilipaly akhirnya dipanggil memperkuat timnas untuk menggantikan Egi Maulana yang belum 100% pulih.
Sah - sah saja sang pemain merasa kecewa atas pemanggilan tersebut. Namun, seharusnya  sebagai pemain professional, dia tidak perlu menyindir di media social dan membuat "kegaduhan" bagi pecinta sepakbola Indonesia seperti itu. Karena perlu diingat bahwa STY juga tidak asal memanggil pemain. Dia memanggil pemain yang dirasa akan masuk dengan skema yang di terapkan, dan mungkin saja Lilipaly tidak cocok dengan skema STY saat itu.
Kejadian seperti ini bukan kali pertama di era STY, misal adalah kasus Ilija Spasojevic. Kala itu Spaso tidak pernah dipanggil timnas, padahal ia adalah salah satu top scores liga 1 indonesia dan sangat produktif.Â
Sebenarnya coach Shin juga sudah menjelaskan bahwa dia memanggil pemain yang sesuai dengan skema permainnanya, namun bak tidak terima, spaso sering menyindir Coach Shin di berbagai postingan media sosialnya, misalnya saja " Lumayan bagus ya untuk pemain tua yang kecapean di latihan". Tapi saat dipanggil masuk squad piala AFF lalu, spaso tidak perform di timnas. Dia tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya karena memang tidak sesuai dengan skema yang diterapkan.Â
Kembali berbicara tentang Lilipaly , sebenarnya ia pernah diberi kesempatan oleh STY saat kualifikasi Piala Asia bulan juni 2022 lalu, dan hasilnya memang  kurang memuaskan. satu kali tampil sebagai starter dan satu kali tampil sebagai pemain pengganti, namun tidak memberikan kontribusi signifikan saat itu, bahkan banyak netizen yang protes performa Lilipaly kala itu. Sampai sampai STY memposting di akun instagramnya tentang kepercayaan nya terhadap Lilipaly untuk mencounter nyinyiran netizen.
Pemanggilan pemain yang di lakukan STY, menyiratkan bahwa pemain yang dipanggil merupakan pemain yang klop dan cocok dengan gaya permainan yang ia inginkan.Bukan pilih kasih maupun menganak emaskan beberapa pemain . Ambil contoh timnas jepang, pelatih jepang di FIFA Matchaday ini masih tidak memanggil Kyogo Furuhashi, pemain yang memperkuat celtic dan saat ini sudah mengoleksi 26 gol. Ada lagi spanyol saat piala dunia, saat itu pelatih Luis Enrique tidak memanggil De Gea dan Thiago ke timnas, dan yang terbaru adalah Gareth Southgate tidak membawa Ben White di kualifikasi EURO 2024 Maret ini.
Tidak hanya di sepakbola dunia, saat Indonesia masih di tukangi Luis Milla pun banyak netizen yang memprotes pemanggilan pemain yang di lakukan saat itu. Dan kita pun pasti ingat dengan Coach Simon Mcmenemy yang memanggil pemain atas rekomendasi netizen namun hasilnya sangat mengecewakan.
Maka dari itu, kita sebagai pendukung sebaiknya mendukung siapa saja pemain pilihan coach STY dan bukan hanya itu, kita juga harus mendukung kebijakan kebijakan STY lainnya. Bukan mendewakan, STY juga perlu di kritik jika tidak sesuai dengan target.Â
Tapi kritik disertai dengan saran yang membangun. Â Kita juga harus sadar diri akan kualitas sepakbola Indonesia dan tidak boleh berekspektasi terlalu tinggi, karena tidak mungkin satu orang bisa langsung membuat sepakbola Indonesia menjadi terbaik. Toh kalua STY dirasa gagal atau tidak memenuhi target, pssi bakal mengevaluasi kinerjanya dan mungkin saja akan diganti.Â
Tapi ingat pergantian pelatih juga tidak menjamin perstasi Indonesia langsung membaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H