Mohon tunggu...
Dede Yusuf
Dede Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Ciamis

Hobi Nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah "Lucu" Lilipaly dan Pilihan Shin Tae Young

22 Maret 2023   07:09 Diperbarui: 22 Maret 2023   08:10 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ig: Shin Tae Young
Ig: Shin Tae Young

Kembali berbicara tentang Lilipaly , sebenarnya ia pernah diberi kesempatan oleh STY saat kualifikasi Piala Asia bulan juni 2022 lalu, dan hasilnya memang  kurang memuaskan. satu kali tampil sebagai starter dan satu kali tampil sebagai pemain pengganti, namun tidak memberikan kontribusi signifikan saat itu, bahkan banyak netizen yang protes performa Lilipaly kala itu. Sampai sampai STY memposting di akun instagramnya tentang kepercayaan nya terhadap Lilipaly untuk mencounter nyinyiran netizen.

Pemanggilan pemain yang di lakukan STY, menyiratkan bahwa pemain yang dipanggil merupakan pemain yang klop dan cocok dengan gaya permainan yang ia inginkan.Bukan pilih kasih maupun menganak emaskan beberapa pemain . Ambil contoh timnas jepang, pelatih jepang di FIFA Matchaday ini masih tidak memanggil Kyogo Furuhashi, pemain yang memperkuat celtic dan saat ini sudah mengoleksi 26 gol. Ada lagi spanyol saat piala dunia, saat itu pelatih Luis Enrique tidak memanggil De Gea dan Thiago ke timnas, dan yang terbaru adalah Gareth Southgate tidak membawa Ben White di kualifikasi EURO 2024 Maret ini.

Tidak hanya di sepakbola dunia, saat Indonesia masih di tukangi Luis Milla pun banyak netizen yang memprotes pemanggilan pemain yang di lakukan saat itu. Dan kita pun pasti ingat dengan Coach Simon Mcmenemy yang memanggil pemain atas rekomendasi netizen namun hasilnya sangat mengecewakan.

Maka dari itu, kita sebagai pendukung sebaiknya mendukung siapa saja pemain pilihan coach STY dan bukan hanya itu, kita juga harus mendukung kebijakan kebijakan STY lainnya. Bukan mendewakan, STY juga perlu di kritik jika tidak sesuai dengan target. 

Tapi kritik disertai dengan saran yang membangun.  Kita juga harus sadar diri akan kualitas sepakbola Indonesia dan tidak boleh berekspektasi terlalu tinggi, karena tidak mungkin satu orang bisa langsung membuat sepakbola Indonesia menjadi terbaik. Toh kalua STY dirasa gagal atau tidak memenuhi target, pssi bakal mengevaluasi kinerjanya dan mungkin saja akan diganti. 

Tapi ingat pergantian pelatih juga tidak menjamin perstasi Indonesia langsung membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun