Mohon tunggu...
dede wijaya
dede wijaya Mohon Tunggu... -

Penulis buku PESONA ALKITAB

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

95 Dalil Alkitabiah

1 Mei 2010   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:28 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

60

Percaya bahwa anggota jemaat harus menjalani kehidupan kekristenan yang memuliakan nama Tuhan, yang sopan, teratur, dan kudus (Ibr.12:14).

61

Percaya bahwa hari pengangkatan orang percaya (rapture) terjadi sebelum masa penganiayaan (pretribulation). Dan penampakan Kristus terjadi sebelum Kerajaan Seribu Tahun (Premillennium/Premilenialisme). Di Akhir Masa Kerajaan 1000 Tahun penduduknya dan orang-orang yang tidak percaya akan diadili. Setiap orang percaya akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, dan akan bersama Tuhan selamanya (Why 20, Rm 5:9, 1 Tes 1:10, 4:15-17, Yoh 14:1-3).

62

Percaya Prinsip Alkitab: Koin dengan Kedua Sisinya yaitu Tuhan Berdaulat 100% (sepenuhnya) dan Manusia Bertanggung Jawab 100% (sepenuhnya). Pengajaran yang terlalu menekankan pada salah satu aspek akan cenderung menyebabkan pengajaran menjadi ekstrim kanan (Calvinisme) maupun ekstrim kiri (Arminianisme).

63

Percaya bahwa sebuah gereja lokal harus dipimpin oleh Gembala--Laki-Laki atau Pria sesuai syarat Alkitab: Suami dari satu istri, seorang kepala keluarga yang baik, bukan peminum….dst (1 Tim 3:1-6, Tit 1:5-9)

64

Percaya bahwa seorang Diaken harus Laki-laki atau Pria yang sudah menikah, Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik, memiliki Iman yang Benar dan Moral yang Baik…dst, perhatikan juga syarat bagi istri seorang Diaken. (1 Tim 3:8-12)

65

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun