16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Ada 142 ayat dalam Kitab Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) menulis tentang Yesus berkata dimulai dengan kata “Aku berkata kepadamu”. Ayat-ayat di atas hanya sebagian saja tidak semua ayat penulis sertakan. Namun satu yang pasti dan perlu kita ketahui, apa maksud perkataan ini? Siapakah sesungguhnya Dia yang mengucapkan perkataan ini? Siapakah Yesus ini?
Saudaraku, tahukah anda bukti terbesar bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri adalah ketika Dia berkata “Aku berkata kepadamu”, mengapa saya katakan demikian bahwa kalimat “Aku berkata kepadamu” yang diucapkan Yesus sebagai bukti Keallahan sejati dari Yesus Kristus?
Dalam artikel-artikel terdahulu sudah saya sampaikan mengenai 100 Ayat Bukti Yesus Allah sejati dan 16 Ayat Tersurat Allah Tritunggal dan banyak ayat tersirat lain tentang Allah Tritunggal/Trinitas (bisa anda baca di http://dedewijaya.blogspot.com).
Namun menarik, ketika saya memikirkan kalimat ini “Aku berkata kepadamu”, di dalam hati saya timbul pertanyaan, siapakah Yesus? Apa keunikan perkataannya ini dan apakah mungkin perkataan ini menyatakan Jatidiri Yesus sesungguhnya? Melihat bahwa ada 142 ayat di Injil Sinoptik dimana Yesus berkata “Aku berkata kepadamu” tampaknya hal ini tidak bisa disepelekan dan dianggap biasa saja. Penulis merenung dan mencoba berpikir apa sich makna tersembunyi dari kata-kata Yesus “Aku berkata kepadamu….” “Aku berkata kepadamu…” “Aku berkata kepadamu”?
Tahukah anda, ketika Yesus berkata “Aku berkata kepadamu” begitu memiliki makna yang sangat mendalam. Kata-kata Yesus “Aku berkata kepadamu” pertama-tama dan teramat penting menurut saya ialah bahwa Yesus menunjukkan/menyatakan siapa diriNya yaitu Yesus adalah Allah sejati. Mengapa demikian? Disepanjang kisah dalam Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, seorang Nabi atau Rasul tidak pernah berkata “Aku berkata kepadamu” ketika ia menyampaikan Firman Allah atau Nubuat dari Allah.
Para Nabi dan Rasul pastinya akan berkata “Firman Tuhan kepadaku…” (ada 65 ayat di Perjanjian Lama) sebut saja contohnya Nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Zakharia, mereka selalu mengucapkan :”Firman Tuhan kepadaku....” ”Firman Tuhan kepadaku”, tidak pernah Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul berkata demikian ”Aku berkata kepadamu”, karena mereka sangat menyadari bahwa perkataan yang mereka ucapkan adalah berasal dari Tuhan Allah dan bukan dari dirinya sendiri. Perhatikan juga ada kalimat ”Firman Tuhan datang .... (kepadanya, kepadaku, kepada Nabi A, Nabi B, dst)” ada 15 ayat di Perjanjian Lama. Ini pun maknanya sama dengan ”Friman Tuhan kepadaku...”. Tidakkah anda melihat perbedaan yang nyata antara perkataan Yesus dan perkataan para Nabi dan Rasul ini?
Siapakah Yesus sehingga Ia dapat dan berani berkata ”Aku berkata kepadamu...” ketika Ia menyampaikan Firman Allah? Sungguhkah Yesus hanya seorang Nabi dan Rasul biasa? Titisan Malaikat Mikhael kah Dia seperti yang diklaim Saksi Yehuwa dan Unitarian/Kristen Tauhid? Jika anda perhatikan setiap kalimat ”Aku berkata kepadamu” yang Yesus ucapkan, maka anda akan mengetahui Rahasia yang sesungguhnya mengenai jatidiri Yesus. Saudaraku, tahukah Anda bahwa ketika Yesus berkata ”Aku berkata kepadamu...” ini adalah pernyataan langsung Yesus dengan segala Kuasa dan Kewibawaan DiriNya, Dia secara nyata menyatakan diriNya adalah Allah sejati sebab Firman yang Dia sampaikan berasal dari DiriNya sendiri dan tidak perlu Dia berkata ”Firman Tuhan kepadaku”.
Siapakah Yesus? Yesus itulah Firman Allah (Kalam/Logos Allah) yang datang ke dunia menjadi Sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, sehingga tidak satu orang pun yang dapat menyangkal Dia ketika Dia mengucapkan ”Aku berkata kepadamu”. Hanya Yesus seorang dirilah yang punya kuasa untuk mengucapkan ”Aku berkata kepadamu”, Dia berkuasa mengatakan ucapan itu karena Dia adalah Allah. Sekiranya Yesus hanya manusia biasa, hanya Nabi atau rasul dan bahkan sekiranya Yesus adalah Malaikat, maka Yesus tidak punya hak untuk berkata demikian ketika menyampaikan Firman Allah. Seorang Nabi, Rasul, pesuruh, bahkan Malaikat yang adalah utusan Allah, selalu akan berbicara atas nama Allah, dan bukan atas nama dirinya sendiri ”Aku berkata kepadamu”. Sudahkan anda memahami hal ini? Sudahkah anda mengenal pribadi Yesus? Sudahkah anda tahu, satu perkataan ini saja lebih dari cukup membuktikan bahwa Yesus adalah Allah sejati. Apakah anda perlu melihat Yesus dulu, baru bisa percaya bahwa Yesus adalah Allah sejati. Apakah anda perlu bukti ratusan ayat Alkitab dulu baru bisa diyakinkan bahwa Yesus adalah Allah sejati.
Coba anda bayangkan Anda hidup semasa Yesus hidup. Setiap waktu anda bersama-sama dengan Yesus seperti ke-12 para murid, dan setiap kali Yesus berbicara firman Allah, Dia selalu mengucapkan ”Aku berkata kepadamu....”, ”Aku berkata kepadamu....”, ”Aku berkata kepadamu...”, tidakkah anda merasakan dalam hati, siapakah Yesus sehingga Dia dengan mudah dan penuh kuasa dengan segala kewibawaannya dapat berkata ”Aku berkata kepadamu”? Tentu Dia akan dituduh Nabi palsu, Rasul Palsu, Penyesat, dll jika Yesus hanya manusia biasa yang menyampaikan firman Allah. Disinilah keunikan dan kemahakuasaan Yesus dinyatakan, disinilah Jatidiri Yesus sesungguhnya diungkapkan ”Aku berkata kepadamu....” seolah Tuhan Yesus ingin para audiens yang mendengarnya tahu bahwa Dia bukan hanya manusia, bukan hanya Nabi, bukan hanya Rasul. Namun dia sesungguhnya Firman Allah itu sendiri yaitu Allah itu sendiri. Ketika Yesus berkata,” Aku berkata kepadamu” secara tersirat Dia sudah berkata ”Aku adalah Allah, Akulah Tuhan, Akulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Aku sudah ada sebelum Abraham jadi (EGO EIMI), Aku adalah Aku (YHWH), Aku adalah Alfa dan Omega, Akulah Dia”.