Saat ia bercerita, aku asli ngiler.
“Ededee, assipanya tawwa! Mauka dangkenya!” Aku bercanda.
Ya, siapa juga bisa mengirimkan dangke ke Ungaran dari Bogor? Keburu basi di jalan!
Bulan Desember, anakku Aldebaran berulang tahun, Abah dan Oma kembali mengirimkan paket cintanya buat anak-anakku. Semuanya ada tiga kardus yang dikirim lewat JNE ke Ungaran! Saking seringnya mengirim paket, para pegawai agen JNE di dekat rumah Mama sampai hapal kalau Mamaku akan mengirimkan paket ke Ungaran dan Jambi.
Nah, Mama mengirimkan satu paket melalui YES, Yakin Esok Sampai. Mama gelisah hingga berkali-kali menelpon menanyakan apa paketnys sudah sampai? Karena YES hanya satu hari. Ia memantau terus via web JNE pergerakan paketnya juga menelpon agen.
Benar saja, hanya semalam saja paketnya, tiba di rumahku. Diantarkan jelang Isya oleh mas kurir langganan yang ramah dan berdedikasi tinggi.
“Wow, Oma kayak sinterklas!” teriak anakku girang menemukan sekaleng kue cokelat kesukaannya.
Coba tebak, apa lagi isinya? Ya, berbagai jenis makanan beku dari Mak Bawang, jenama milik teman Oma di Bogor. Enak semua, anak-anak paling suka bulgoginya. Ada pula dimsum dan kebab buatan sepupu Mama, juga brownies. Semuanya dalam keadaan segar dan tidak basi, horee!
Kejutaaan, ada dangke dong! Huhu, ya aku kebagian dua bongkah dangke yang luar biasa lezatnya. Makanan langka ini mungkin sudah dua tahun tak usantap karena tak mudik. Biasanya, ibuku dapat kiriman dari saudaraku di Makassar.
Sungguh, Aku terharu, ya Allah, aku makan dangke! Setangkup dangke aku rebus hati-hati dan aku santap sedikit-sedikit dan sisanya kutaruh di kulkas. Air mataku mengalir saat menyantapnya dengan nasi panas dan sambal terasi. Terima kasih Oma! Terima kasih Abah! Saat kuceritakan di video call grup esok harinya, adikku di Jambi langsung iri dengki minta dikirimkan juga! Hahaha.
Keesokan harinya, kedua paket yang ditunggu-tunggu Aldebaran tiba.