Ya, orangtuaku tak lagi bisa ke mal karena situasi yang berbahaya, sedangkan di kompleks perumahan mereka banyak yang berjualan sejak pandemi. Mulai dari baju, alat rumah tangga, hingga camilan dan makanan berat.
Jadilah, mamaku aka Oma pelan-pelan mengumpulkan barang apa saja yang akan dikirimkan pada ketigacucunya. Jika ada uang dari anak kos, ya mamaku ibu kos, bukannya disimpan atau ditabung ia malah membelanjakannya untuk Appo, sebutan untuk cucu dalam bahasa Bugis Enrekang. Hiks.
Ada saja yang dibelinya. Ada tetangga yang menjual tempat masker berbentuk kotak kecil dari plastik, Mamaku beli. Ada yang jual wadah hand sanitizer lucu berbentuk boneka, mama beli katanya untuk anak-anak. Ada yang jualan kentang mustafa, keripik keju hingga setoples kue kering dan bawang goreng di WAG kompleks, langsung Mama pesan.
Jika ke supermarket, Mama membelikan Nailah anakku yang kini kelas 7 sebotol cologne wangi vanila, sampo hijab hingga beberapa mask sheet Korea. Untuk Aldebaran, Oma membelikan sekotak susu bubuk, sekantong cokelat dan sereal. Untukku ada daster nyaman dan dua botol sari buah pala khas Bogor. Suamiku pun kebagian, dia dibelikan kaos yang nyaman untuk di rumah. Untuk Qila di Jambi, Oma membelikan beberapa batang cokelat, buku mewarnai, serta berbagai jenis camilan.
Gimana aku nggak nangis ya? Membayangkan kedua orang tuaku pergi ke supermarket dengan was-was dan khawatir, memakai alat perang berupa masker dan faceshield. Berbekal hand sanitizer, tisu basah, dan lainnya untuk membelikan barang-barang kebutuhan anak-anak yang bisa dibeli di sini?
Setiap kubilang, “Nggak usah Mam. Di sini juga ada kok gampang belinya, kami juga ada uang kok untuk beli.”
Apa jawabnya? “Biar kamu nggak usah banyak keluar rumah beli sembako, aman di rumah.”
Mama juga memesankan anak-anak makanan beku dari tetangga yang membuat sendiri frozen foodnya mulai dari abon cakalang, tuna fillet, chicken cordon bleu, ayam bulgogi ala Korea.
Bahkan, aku mendapat makanan istimewa bulan ini dari Mama!
Ceritanya, Ibuku membeli dangke, makanan khas dari Enrekang Sulawesi Selatan. Makanan yang terbuat dari susu kerbau yang dipadatkan ini dan biasa dinikmati dengan nasi putih panas mengepul adalah makanan langka yang dulu hanya bisa dipesan di Enrekang.
Nah, beberapa waktu lalu ada info ternyata ada pembuat dangke asal Enrekang di Bandung. Ia punya peternakan di Lembang dan memproduksi dangke! Mamaku langsung pesan dan ternyata rasanya enak dan gurih.